Marak Klaim Obat Covid-19, YLKI: Semua Itu Menipu Konsumen
Kamis, 03 September 2020 - 15:01 WIB
JAKARTA - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi mengungkapkan bahwa selama pandemi banyak fenomena klaim penemuan obat anti virus Covid-19. Menurut dia, klaim tersebut merupakan bentuk penipuan.
"Terjadi over klaim terhadap obat anti virus Covid-19. Ini menipu konsumen karena belum ada uji klinisnya," ujarnya dalam peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020 di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Dia menjelaskan, sejatinya produk obat kesehatan yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu hanya sebatas meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh, bukan sebagai penyembuh atau menolak virus tersebut. (Baca juga: Tentara Ikutan Bikin Obat Covid: Bisnis Farmasi Sama Ganasnya dengan Bisnis Persenjataan )
Adapun klaim yang disoroti oleh Tulus diantaranya kalung eucalyptus oleh Kementerian Pertanian dan serum anti Covid-19 oleh sosok yang mengaku profesor Hadi Pranoto dan Universitas Airlangga (UNAIR).
"Saya minta pejabat publik dan semua pihak agar tidak begitu saja mengklaim bahwa itu obat atau vaksin untuk virus Covid-19," tegasnya. (Baca juga: IDI: Khasiat Vaksin Corona 6 Bulan, Vaksinasi Harus Serempak )
Untuk itu, YLKI selaku lembaga perlindungan konsumen berupaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atas penanganan pandemi Covid-19. Diantaranya menggelar webinar dan jumpa pers dengan multi stakeholder untuk edukasi terkait pandemi.
"Terjadi over klaim terhadap obat anti virus Covid-19. Ini menipu konsumen karena belum ada uji klinisnya," ujarnya dalam peringatan Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2020 di Jakarta, Kamis (3/9/2020).
Dia menjelaskan, sejatinya produk obat kesehatan yang diizinkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) itu hanya sebatas meningkatkan daya tahan atau imunitas tubuh, bukan sebagai penyembuh atau menolak virus tersebut. (Baca juga: Tentara Ikutan Bikin Obat Covid: Bisnis Farmasi Sama Ganasnya dengan Bisnis Persenjataan )
Adapun klaim yang disoroti oleh Tulus diantaranya kalung eucalyptus oleh Kementerian Pertanian dan serum anti Covid-19 oleh sosok yang mengaku profesor Hadi Pranoto dan Universitas Airlangga (UNAIR).
"Saya minta pejabat publik dan semua pihak agar tidak begitu saja mengklaim bahwa itu obat atau vaksin untuk virus Covid-19," tegasnya. (Baca juga: IDI: Khasiat Vaksin Corona 6 Bulan, Vaksinasi Harus Serempak )
Untuk itu, YLKI selaku lembaga perlindungan konsumen berupaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat atas penanganan pandemi Covid-19. Diantaranya menggelar webinar dan jumpa pers dengan multi stakeholder untuk edukasi terkait pandemi.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda