Agar Kredit Macet Lancar Lagi, Percepat Penanganan Pandemi

Kamis, 03 September 2020 - 17:39 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Pemerintah diminta cepat untuk menyelesaikan penanganan pandemi Covid-19 . Semakin cepat pandemi diselesaikan maka semakin cepat kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) akan berkurang. Adapun per Juni 2020, rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) berada di angka 3,11% (bruto) dan 1,16% (neto).

"Saat ini sektor perbankan dan sektor keuangan yang akan dijadikan kawah candradimuka akan diperah habis-habisan. Dan itu sebetulnya tidak akan semakin buruk kalau Covid-nya diselesaikan dengan cepat. Makin cepat Covid diselesaikan maka kredit macet makin berkurang," ujar ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri saat webinar di Jakarta, Kamis (3/9/2020). (Baca juga: Faisal Basri Minta Kementerian BUMN Dihapus, Ini Respon Pemerintah )

Selain itu, sektor lainnya juga akan semakin buruk kalau pemerintah lamban dalam menghadapi Covid-19. Intinya, kata dia, semakin cepat Covid diselesaikan maka semakin cepat juga dana masyarakat yang ada di perbankan untuk dibelanjakan.

Dia menambahkan, mengapa Dana Pihak Ketiga (DPK) tetap tumbuh tinggi sampai 8%? Itu dikarenakan masyarakat menghadapi ketidakpastian Covid-19 kapan akan selesai. "Makanya masyarakat menabung lebih banyak untuk berjaga jaga. Ini juga yang membuat kenapa pasar saham kita anjlok," katanya. (Baca juga: 3 Masalah Mendasar Indonesia Bakal 'Meledak', Bagaimana Mau Tarik Investor? )

Jadi masyarakat dan dunia usaha menunda investasi sehingga perbankan juga tidak mau mencairkan dananya untuk pinjaman baru. "Kecuali kalau ada program kredit yang diberikan pemerintah," cetusnya.

Oleh karena, lanjut Faisal, untuk menjaga sektor keuangan dan sektor riil kuncinya adalah menjinakkan Covid-19 bukan dengan jurus mabok. "Dengan begitu penerimaan negara akan pulih baru setelah itu benahi total perpajakan agar tax ratio naik," tukasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More