Incar Pasar Global, Pandu Tani Buka 3 Kantor Perwakilan Luar Negeri
Jum'at, 04 September 2020 - 13:04 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang entah kapan berakhir, tak menyurutkan langkah Pandu Tani Indonesia (Patani) menggulirkan berbagai program yang telah disusun, termasuk pengembangan bisnis dan organisasi.
Selain sudah membentuk kantor wilayah (kanwil) di 22 provinsi dan sejumlah kantor cabang (kacab) di tiap kabupaten/kota, kini Patani berencana membuka kantor perwakilan di tiga negara, yakni Jepang, Meksiko, dan Singapura. Untuk pembentukan kantor perwakilan Jepang, tengah disiapkan mandat kepada Muhammad Nuzulai, seorang entrepreneur asli kelahiran Indonesia dan sudah 20 tahun lebih tinggal di Jepang.
(Baca Juga: Ekspor Produk Pertanian ke 7 Negara, Mentan: Semua Komoditas Lewati Karantina)
"Muhammad Nujulai ini kita berikan mandat untuk mempersiapkan semua kebutuhan terkait persiapan pembentukan kantor perwakilan di Jepang, termasuk nantinya menyusun kepengurusan," kata Dirut Pandu Tani Sarjan Tahir, Jumat (4/9/2020).
Menurut Sarjan, pembentukan kantor perwakilan Patani di luar negeri dibutuhkan selain sebagai upaya pengembangan organisasi juga untuk memfasilitasi anggota Patani yang hendak melakukan kegiatan ekspor-impor produk hasil pertanian dan turunannya. Selama ini, kata Sarjan, sudah ada beberapa anggota Patani, baik petani, nelayan dan pelaku UMKM yang telah melakukan pengiriman produk ke luar negeri, baik secara perorangan maupun kelompok.
Hal inilah yang menurut Sarjan, mengharuskan pihaknya bergerak cepat dengan mencarikan pasar dan akses seluas-luasnya kepada para petani, nelayan dan pelaku UMKM yang tergabung di keanggotaan Patani, untuk lebih optimal memasarkan produknya di luar negeri.
"Ini juga sejalan dengan visi Patani 'Merajut Potensi Desa, Merebut Pasar Dunia'. Kenapa kita pilih Jepang, Meksiko dan Singapura? Karena tiga negara ini yang selama ini menjadi pasar produk anggota kita," ujarnya.
Sementara calon pemegang mandat kantor perwakilan Patani Jepang, Muhammad Nujulai mengaku sangat antusias atas mandat yang diberikan kepadanya. Lewat pembicaraan whatshap dari kediamannya di Fukuoka, Jepang, dirinya mengaku akan berupaya menjalankan dengan baik mandat yang dipercayakan.
(Baca Juga: Perbaikan Manajemen Pertanian Dinilai Jadi Kunci Kesejahteraan Petani)
"Mudah-mudahan jaringan yang selama ini saya bangun di Jepang bisa lebih terkoneksi dan terkoordinasi dengan baik dalam wadah Patani ini, sekaligus bisa membantu para petani Indonesia memasarkan produknya di Jepang," katanya.
Di tempat terpisah, salah satu pembina petani kopi, kakao dan rempah-rempah Nusantara, Profesor Rubiyo menyambut baik pembentukan kantor perwakilan Patani di luar negeri. "Saya dua kali ke Meksiko. Jika ada peluang (pasar), kita coba. Pastinya kalau ada jaminan pasarnya, petani tentu bersemangat sekali. Tinggal lagi kita ketahui produk dan kualitasnya seperti apa, lalu kita bina dan arahkan petaninya," ujar Rubiyo.
Peneliti Utama di Balitbang Kementerian Pertanian ini mengungkapkan, sejauh ini dirinya bersama sejumlah rekannya intens membina petani perkebunan kopi, kakao, lada dan pala. "Bila dimungkinkan bisa ekspor ke Meksiko, tentu petani senang sekali. Saya juga kenal baik dengan Atase Pertanian Jepang, kebetulan masih yunior saya," ujar Rubiyo.
Selain sudah membentuk kantor wilayah (kanwil) di 22 provinsi dan sejumlah kantor cabang (kacab) di tiap kabupaten/kota, kini Patani berencana membuka kantor perwakilan di tiga negara, yakni Jepang, Meksiko, dan Singapura. Untuk pembentukan kantor perwakilan Jepang, tengah disiapkan mandat kepada Muhammad Nuzulai, seorang entrepreneur asli kelahiran Indonesia dan sudah 20 tahun lebih tinggal di Jepang.
(Baca Juga: Ekspor Produk Pertanian ke 7 Negara, Mentan: Semua Komoditas Lewati Karantina)
"Muhammad Nujulai ini kita berikan mandat untuk mempersiapkan semua kebutuhan terkait persiapan pembentukan kantor perwakilan di Jepang, termasuk nantinya menyusun kepengurusan," kata Dirut Pandu Tani Sarjan Tahir, Jumat (4/9/2020).
Menurut Sarjan, pembentukan kantor perwakilan Patani di luar negeri dibutuhkan selain sebagai upaya pengembangan organisasi juga untuk memfasilitasi anggota Patani yang hendak melakukan kegiatan ekspor-impor produk hasil pertanian dan turunannya. Selama ini, kata Sarjan, sudah ada beberapa anggota Patani, baik petani, nelayan dan pelaku UMKM yang telah melakukan pengiriman produk ke luar negeri, baik secara perorangan maupun kelompok.
Hal inilah yang menurut Sarjan, mengharuskan pihaknya bergerak cepat dengan mencarikan pasar dan akses seluas-luasnya kepada para petani, nelayan dan pelaku UMKM yang tergabung di keanggotaan Patani, untuk lebih optimal memasarkan produknya di luar negeri.
"Ini juga sejalan dengan visi Patani 'Merajut Potensi Desa, Merebut Pasar Dunia'. Kenapa kita pilih Jepang, Meksiko dan Singapura? Karena tiga negara ini yang selama ini menjadi pasar produk anggota kita," ujarnya.
Sementara calon pemegang mandat kantor perwakilan Patani Jepang, Muhammad Nujulai mengaku sangat antusias atas mandat yang diberikan kepadanya. Lewat pembicaraan whatshap dari kediamannya di Fukuoka, Jepang, dirinya mengaku akan berupaya menjalankan dengan baik mandat yang dipercayakan.
(Baca Juga: Perbaikan Manajemen Pertanian Dinilai Jadi Kunci Kesejahteraan Petani)
"Mudah-mudahan jaringan yang selama ini saya bangun di Jepang bisa lebih terkoneksi dan terkoordinasi dengan baik dalam wadah Patani ini, sekaligus bisa membantu para petani Indonesia memasarkan produknya di Jepang," katanya.
Di tempat terpisah, salah satu pembina petani kopi, kakao dan rempah-rempah Nusantara, Profesor Rubiyo menyambut baik pembentukan kantor perwakilan Patani di luar negeri. "Saya dua kali ke Meksiko. Jika ada peluang (pasar), kita coba. Pastinya kalau ada jaminan pasarnya, petani tentu bersemangat sekali. Tinggal lagi kita ketahui produk dan kualitasnya seperti apa, lalu kita bina dan arahkan petaninya," ujar Rubiyo.
Peneliti Utama di Balitbang Kementerian Pertanian ini mengungkapkan, sejauh ini dirinya bersama sejumlah rekannya intens membina petani perkebunan kopi, kakao, lada dan pala. "Bila dimungkinkan bisa ekspor ke Meksiko, tentu petani senang sekali. Saya juga kenal baik dengan Atase Pertanian Jepang, kebetulan masih yunior saya," ujar Rubiyo.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda