Berharap Keran Ekspor Porang ke China Terbuka Lebih Lebar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah China meminta Indonesia untuk membuat surat permintaan resmi pembukaan pasar tepung porang . Permintaan itu mengundang tanya, pasalnya selama ini Indonesia telah mengekspor produk berupa terpung porang ke Negeri Tirai Bambu.
Keanehan itu dirasakan oleh Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Aprida Cristin. Sambung Aprida menjelaskan, saat ini banyak eksportir tepung porang yang belum diloloskan izin ekspornya oleh Pemerintah China melalui General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC).
"Padahal selama ini kita sudah ekspor tepung porang (ke China), sekarang tiba-tiba (dilarang). GACC meminta kita menyiapkan surat resmi meminta dibukakan pasar. Itu sudah kita lakukan. Tinggal menunggu respons GACC," kata Aprida dalam diskusi daring Alinea Forum bertema “Strategi Menembus Pasar Ekspor Porang ke China” yang digelar Alinea.id, Rabu (28/9).
Saat ini, jelas Aprida, baru satu pelabuhan di China yang bisa menerima ekspor tepung porang dari Indonesia, yaitu di Shanghai. Sementara pintu masuk lainnya masih ditutup.
"Andaikan Pemerintah Tiongkok meminta protokol untuk tepung porang (dengan protokol yang sama dengan serpih porang), maka proses yang akan kita lalui adalah kurang lebih sama dengan serpih porang," kata dia.
Direktur PT Sanindo Porang Berkah, Dhian Rahadian menyatakan, para pelaku ekspor tepung porang Indonesia berharap keran ekspor ke China bisa segera dibuka lebar. Selain memiliki pangsa pasar yang sangat besar, ekspor tepung porang akan membantu penyerapan produksi umbi porang petani.
"Kalau ekspor tepung (ke China) dibuka, bisa salah satu solusi untuk penyerapan (porang)," kata Dhian dalam acara yang sama.
Selain ekspor ke China, Dhian berharap porang Indonesia dan produk turunannya bisa diekspor ke negara-negara lain di luar Asia. Juga digunakan di industri dalam negeri agar membantu penyerapan produksi umbi porang dari petani.
Keanehan itu dirasakan oleh Analis Perkarantinaan Tumbuhan Madya Badan Karantina Pertanian (Barantan) Kementerian Pertanian, Aprida Cristin. Sambung Aprida menjelaskan, saat ini banyak eksportir tepung porang yang belum diloloskan izin ekspornya oleh Pemerintah China melalui General Administration of Customs of the People's Republic of China (GACC).
"Padahal selama ini kita sudah ekspor tepung porang (ke China), sekarang tiba-tiba (dilarang). GACC meminta kita menyiapkan surat resmi meminta dibukakan pasar. Itu sudah kita lakukan. Tinggal menunggu respons GACC," kata Aprida dalam diskusi daring Alinea Forum bertema “Strategi Menembus Pasar Ekspor Porang ke China” yang digelar Alinea.id, Rabu (28/9).
Saat ini, jelas Aprida, baru satu pelabuhan di China yang bisa menerima ekspor tepung porang dari Indonesia, yaitu di Shanghai. Sementara pintu masuk lainnya masih ditutup.
"Andaikan Pemerintah Tiongkok meminta protokol untuk tepung porang (dengan protokol yang sama dengan serpih porang), maka proses yang akan kita lalui adalah kurang lebih sama dengan serpih porang," kata dia.
Direktur PT Sanindo Porang Berkah, Dhian Rahadian menyatakan, para pelaku ekspor tepung porang Indonesia berharap keran ekspor ke China bisa segera dibuka lebar. Selain memiliki pangsa pasar yang sangat besar, ekspor tepung porang akan membantu penyerapan produksi umbi porang petani.
"Kalau ekspor tepung (ke China) dibuka, bisa salah satu solusi untuk penyerapan (porang)," kata Dhian dalam acara yang sama.
Selain ekspor ke China, Dhian berharap porang Indonesia dan produk turunannya bisa diekspor ke negara-negara lain di luar Asia. Juga digunakan di industri dalam negeri agar membantu penyerapan produksi umbi porang dari petani.