Motivasi Generasi Muda Sulut, Wamendag Ingatkan untuk Melek Digital
Jum'at, 04 September 2020 - 17:03 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga didaulat untuk menjadi pembicara pada webinar pemuda-pemudi Nusa Utara yang dihadiri Wakil Gubernur Steven Kandouw dan Ketua DPRD Sulawesi Utara Andrei Angow serta ketua Pemuda Nusa Utara Hendrik Monossoh.
Dalam kesempatan itu, Wamendag menyebut bahwa Generasi Z (Gen Z) memainkan peran penting bagi pembangunan Sulawesi Utara (Sulut). Menurutnya, saat ini usia muda sudah tidak lagi menghalangi seseorang untuk berkiprah di semua bidang. Berkat kemajuan teknologi siapa saja bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Wamendag mengharapkan pemuda Nusa Utara mengasah diri dan memberikan kontribusi terbaik bagi Sulut khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Jerry juga memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan motivasi agar Gen Z Nusa Utara mempunyai literasi digital sehingga bisa memanfaatkannya untuk menjadi lebih kompetitif.
(Baca Juga: Indonesia Sukses Ekspor Bawang Goreng, Wamendag Tekankan Inovasi Produk)
"Revolusi Industri 4.0 adalah kenyataan saat ini. Jangan sampai kita ketinggalan zaman. Apalagi Gen Z kan native secara teknologi digital. Jadi punya literasi digital adalah kepastian," kata Wamen millenial itu dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020).
Menurut Wamendag, yang disebut sebagai literasi digital bukan hanya memiliki kemampuan mencerna berita atau informasi yang tersaji secara digital, tetapi lebih jauh memahami dan menguasai teknologi digital itu sendiri. Baginya, banyak aspek dari teknologi digital dan penerapannya yang seharusnya menjadi kemampuan wajib generasi Z. Dan semua harus diarahkan dalam peningkatan kapasitas pribadi maupun masyarakat agar memberikan manfaat yang nyata.
"Teknologi digital ini telah memberikan kemudahan di segala bidang. Tetapi tentu saja kita harus menyikapinya dengan bijak. Jangan hanya sebagai konsumen terus. Kita justru harus menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas dan competitiveness," imbuh Jerry.
Jerry menekankan bahwa Revolusi Industri 4.0 telah mengubah lanskap ekonomi, politik dan sosial masyarakat. Ini mengakibatkan perubahan-perubahan pula dalam ketersediaan lapangan pekerjaan dan cara-cara orang berbisnis. Bahkan di tingkat pemerintahan, pola-pola e-government akan makin menjadi arus utama.
Wamendag mengingatkan bahwa dalam Revolusi Industri 4.0 ada integrasi yang luar biasa dari teknologi ke dalam kehidupan masyarakat. Kalau pada Revolusi Industri Pertama hingga ketiga manusia menguasai teknologi, maka ke depan interaksi manusia dengan teknologi semakin sulit dipisahkan. Kalau tidak mempersiapkan diri, tegas Jerry, kita yang akan dikuasai teknologi.
"Artinya, diatur melalui teknologi maju yang dipunyai orang lain, atau justru tergusur oleh teknologi itu sendiri. Sekarang kita lihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang low-skilled sudah makin digantikan mesin dan robot. Ke depan infiltrasi robot dalam pekerjaan manusia akan makin luas dan intensif. Nah inilah yang harus diantisipasi oleh Gen Z. Jangan sampai kalah bersaing, apalagi kalah bersaing dengan mesin dan robot," tegas Wamendag.
(Baca Juga: Kominfo Berharap Legislasi DPR Mendukung Transformasi Digital) Meskipun demikian, Wamendag menegaskan bahwa Gen Z Nusa Utara tidak boleh pesimis dan sebaliknya, harus optimis. Wamendag yakin bahwa meskipun kemajuan teknologi memberikan tantangan berat, tetapi seiring dengan itu membuka peluang juga.
"Yang harus dilakukan hanyalah meningkatkan kapasitas diri dengan keterampilan dan kecerdasan IT yang kuat. Saya yakin pemuda-pemuda Nusa Utara khususnya dan Sulawesi Utara pada umumnya punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Tinggal tekad kita saja. Terus maju dan jangan mudah menyerah!" tandas Jerry.
Dalam kesempatan itu, Wamendag menyebut bahwa Generasi Z (Gen Z) memainkan peran penting bagi pembangunan Sulawesi Utara (Sulut). Menurutnya, saat ini usia muda sudah tidak lagi menghalangi seseorang untuk berkiprah di semua bidang. Berkat kemajuan teknologi siapa saja bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat. Oleh karena itu, Wamendag mengharapkan pemuda Nusa Utara mengasah diri dan memberikan kontribusi terbaik bagi Sulut khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Jerry juga memanfaatkan kesempatan itu untuk memberikan motivasi agar Gen Z Nusa Utara mempunyai literasi digital sehingga bisa memanfaatkannya untuk menjadi lebih kompetitif.
(Baca Juga: Indonesia Sukses Ekspor Bawang Goreng, Wamendag Tekankan Inovasi Produk)
"Revolusi Industri 4.0 adalah kenyataan saat ini. Jangan sampai kita ketinggalan zaman. Apalagi Gen Z kan native secara teknologi digital. Jadi punya literasi digital adalah kepastian," kata Wamen millenial itu dalam keterangannya, Jumat (4/9/2020).
Menurut Wamendag, yang disebut sebagai literasi digital bukan hanya memiliki kemampuan mencerna berita atau informasi yang tersaji secara digital, tetapi lebih jauh memahami dan menguasai teknologi digital itu sendiri. Baginya, banyak aspek dari teknologi digital dan penerapannya yang seharusnya menjadi kemampuan wajib generasi Z. Dan semua harus diarahkan dalam peningkatan kapasitas pribadi maupun masyarakat agar memberikan manfaat yang nyata.
"Teknologi digital ini telah memberikan kemudahan di segala bidang. Tetapi tentu saja kita harus menyikapinya dengan bijak. Jangan hanya sebagai konsumen terus. Kita justru harus menggunakannya untuk meningkatkan produktifitas dan competitiveness," imbuh Jerry.
Jerry menekankan bahwa Revolusi Industri 4.0 telah mengubah lanskap ekonomi, politik dan sosial masyarakat. Ini mengakibatkan perubahan-perubahan pula dalam ketersediaan lapangan pekerjaan dan cara-cara orang berbisnis. Bahkan di tingkat pemerintahan, pola-pola e-government akan makin menjadi arus utama.
Wamendag mengingatkan bahwa dalam Revolusi Industri 4.0 ada integrasi yang luar biasa dari teknologi ke dalam kehidupan masyarakat. Kalau pada Revolusi Industri Pertama hingga ketiga manusia menguasai teknologi, maka ke depan interaksi manusia dengan teknologi semakin sulit dipisahkan. Kalau tidak mempersiapkan diri, tegas Jerry, kita yang akan dikuasai teknologi.
"Artinya, diatur melalui teknologi maju yang dipunyai orang lain, atau justru tergusur oleh teknologi itu sendiri. Sekarang kita lihat bahwa pekerjaan-pekerjaan yang low-skilled sudah makin digantikan mesin dan robot. Ke depan infiltrasi robot dalam pekerjaan manusia akan makin luas dan intensif. Nah inilah yang harus diantisipasi oleh Gen Z. Jangan sampai kalah bersaing, apalagi kalah bersaing dengan mesin dan robot," tegas Wamendag.
(Baca Juga: Kominfo Berharap Legislasi DPR Mendukung Transformasi Digital) Meskipun demikian, Wamendag menegaskan bahwa Gen Z Nusa Utara tidak boleh pesimis dan sebaliknya, harus optimis. Wamendag yakin bahwa meskipun kemajuan teknologi memberikan tantangan berat, tetapi seiring dengan itu membuka peluang juga.
"Yang harus dilakukan hanyalah meningkatkan kapasitas diri dengan keterampilan dan kecerdasan IT yang kuat. Saya yakin pemuda-pemuda Nusa Utara khususnya dan Sulawesi Utara pada umumnya punya potensi yang tidak kalah dengan daerah lain. Tinggal tekad kita saja. Terus maju dan jangan mudah menyerah!" tandas Jerry.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda