Pola Usaha Kemitraan, 'Jurus Sakti' Peternak Unggas Eksis di saat Pandemi
Sabtu, 05 September 2020 - 16:35 WIB
Senada, M Wiyogo, juga mengaku merasakan stabilitas omset penghasilan dari pola kemitraan ini. Peternak asal Jatibarang, Indramayu ini mengaku meskipun harga ayam naik dan turun, namun lewat kontrak kemitraan harga yang didapat tetap karena sudah ditentukan pada kontrak.
"Salah satu klausulnya kan menentukan harga ayam yang sesuai, maka saya tidak khawatir rugi dalam penjualan karena perusahaan inti akan membeli ayam saya sesuai harga kontrak. Bahkan kami dapat semacam bonus jika harga ayam sedang tinggi," paparnya.
Sementara itu, menurut Ali Ikhsan, peternak asal Patrol, Indramayu, keuntungan lain dalam mengikuti pola kemitraan ini adalah mendapat kemudahan untuk mendapat pembeli. Karena, perusahaan mitra akan membeli ayam dengan harga yang ditentukan.
"Kan salah satu kendala dalam beternak mandiri adalah proses pemasarannya. Tidak semua peternak mampu melakukan pemasarannya sendiri. Maka kemitraan ini menjadi salah satu solusi, karena kami tidak usah pusing mencari pembeli," terang Ali.
Selain itu, ia memandang pola kemitraan ini juga sebagai media investasi yang lebih baik dibandingkan dengan meminjam uang di bank untuk usaha. Dengan lahan yang dimiliki, ia mengaku tidak perlu pusing dengan modal awal yang besar karena modal pembelian DOC, pakan, obat-obatan atau sapronak dipasok oleh perusahaan inti.
Terlebih, pembayarannya dapat dilakukan di akhir periode budidaya (panen). Di samping itu, perusahaan inti juga menyediakan Technical Service yang akan mendampingi peternak jika ada permasalahan teknis.
Tarsono, peternak asal Bongas mengingatkan, agar para peternak terus belajar dan saling peduli antar peternak. Namun, ia mengungkapkan, selama ini sesama peternak saling bekerjasama dengan baik agar produksinya meningkat.
Ia menegaskan, para peternak mitra juga menyambut baik jika ada peternak mandiri yang ingin berdiskusi tentang pola usaha kemitraan ini. Pasalnya, pola usaha kemitraan dapat menjadi solusi usaha yang sangat menguntungkan. "Asalkan dimulai dengan niat yang baik, maka hasilnya pasti juga akan baik," tuturnya.
Nasrullah menjelaskan, penghasilan peternak mitra selain margin dari sisa hasil penjualan dikurangi modal sarana produksi peternakan (sapronak) dari perusahaan inti juga masih mendapatkan bonus atas insentif performa pemeliharaan dan hal ini menunjukkan capaian efisiensi.
Di tempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) tidak dapat bekerja sendiri dan harus bermitra dengan yang lain. Ia menyatakan Kementan membutuhkan kemitraan dan kerja sama yang bersinergi.
"Salah satu klausulnya kan menentukan harga ayam yang sesuai, maka saya tidak khawatir rugi dalam penjualan karena perusahaan inti akan membeli ayam saya sesuai harga kontrak. Bahkan kami dapat semacam bonus jika harga ayam sedang tinggi," paparnya.
Sementara itu, menurut Ali Ikhsan, peternak asal Patrol, Indramayu, keuntungan lain dalam mengikuti pola kemitraan ini adalah mendapat kemudahan untuk mendapat pembeli. Karena, perusahaan mitra akan membeli ayam dengan harga yang ditentukan.
"Kan salah satu kendala dalam beternak mandiri adalah proses pemasarannya. Tidak semua peternak mampu melakukan pemasarannya sendiri. Maka kemitraan ini menjadi salah satu solusi, karena kami tidak usah pusing mencari pembeli," terang Ali.
Selain itu, ia memandang pola kemitraan ini juga sebagai media investasi yang lebih baik dibandingkan dengan meminjam uang di bank untuk usaha. Dengan lahan yang dimiliki, ia mengaku tidak perlu pusing dengan modal awal yang besar karena modal pembelian DOC, pakan, obat-obatan atau sapronak dipasok oleh perusahaan inti.
Terlebih, pembayarannya dapat dilakukan di akhir periode budidaya (panen). Di samping itu, perusahaan inti juga menyediakan Technical Service yang akan mendampingi peternak jika ada permasalahan teknis.
Tarsono, peternak asal Bongas mengingatkan, agar para peternak terus belajar dan saling peduli antar peternak. Namun, ia mengungkapkan, selama ini sesama peternak saling bekerjasama dengan baik agar produksinya meningkat.
Ia menegaskan, para peternak mitra juga menyambut baik jika ada peternak mandiri yang ingin berdiskusi tentang pola usaha kemitraan ini. Pasalnya, pola usaha kemitraan dapat menjadi solusi usaha yang sangat menguntungkan. "Asalkan dimulai dengan niat yang baik, maka hasilnya pasti juga akan baik," tuturnya.
Nasrullah menjelaskan, penghasilan peternak mitra selain margin dari sisa hasil penjualan dikurangi modal sarana produksi peternakan (sapronak) dari perusahaan inti juga masih mendapatkan bonus atas insentif performa pemeliharaan dan hal ini menunjukkan capaian efisiensi.
Di tempat terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyampaikan bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) tidak dapat bekerja sendiri dan harus bermitra dengan yang lain. Ia menyatakan Kementan membutuhkan kemitraan dan kerja sama yang bersinergi.
tulis komentar anda