5 Bankir Mandiri dalam Susunan Direksi BNI, Ekonom: Hal Biasa
Sabtu, 05 September 2020 - 20:55 WIB
Bahkan, banyak bank-bank kecil juga dipimpin mantan bankir Bank Mandiri. Artinya, sejak dulu bankir Bank Mandiri memiliki skill, kapabilitas dan integritas yang mumpuni untuk menjadi pimpinan di sebuah lembaga, baik di entitas perbankan maupun non bank.
(Baca Juga: Hijrah dari Bos Mandiri ke BNI, Royke Tumilaar Membawa Visi Ini )
Sejatinya, lanjut Doddy, integritas dan kapablitas tersebut juga dimiliki oleh bankir BUMN lainnya. "Ini kan kembali ke garis tangan person bankir itu sendiri. Kebetulan, memang lima bankir Bank Mandiri yang terpilih menjadi direksi BNI. Jadi kenapa mesti diributkan?" imbuh Mantan Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut.
Selain itu, sambung Doddy, sejumlah mantan bankir Mandiri yang masuk ke sejumlah perusahaan pelat merah, juga tidak sepenuhnya mengawali karirnya di Bank Mandiri. Contohnya Pahala Mansyuri, Direktur Utama Bank BTN. Sebelumnya, Pahala juga pernah berkarir sebagai konsultan dan selanjutnya berkarir di Pertamina dan Garuda Indonesia.
Beberapa bankir Mandiri yang menjadi petinggi di lembaga pemerintahan, juga tidak murni berkarir di Bank Mandiri. Mereka hanya berlabuh di Bank Mandiri selama beberapa tahun. Sebelumnya justru mereka berkiprah di lembaga keuangan swasta.
Doddy mencontohkan mantan bankir Bank Mandiri yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, yakni Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. "Jadi jangan ada sentimen ke lembaga tempat mantan bankir itu berkarir sebelumnya. Seharusnya, rotasi ini bisa memacu bankir lain, agar bisa menjadi besar seperti bankir Bank Mandiri" tegas Doddy.
Lantas, apakah dengan masuknya bankir Bank Mandiri ke manajemen BNI akan mewujudkan rencana pemerintah untuk membawa BNI go global? Menurut Doddy, ada beberapa faktor untuk mencapai ke tujuan itu.
Pertama, pencapaian bisnis perusahaan bukan hanya semata-mata berasal di pimpinan. Memang, seorang pemimpin yang akan men-drive tujuan organisasinya ke depan. Tapi, ada yang lebih penting lagi dari itu, yakni semua orang yang ada di organisasi tersebut mendukung atau tidak pencapaian yang dicanangkan oleh pimpinannya.
Karena, kata dia, yang namanya manajemen hanya berisi sekitar 10-12 orang. Tapi, yang menjalankan bisnis seluruhnya adalah sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
Kedua, bisa atau tidak strategi bisnis yang dijalankan itu inovatif atau mampu bersaing dengan yang lainnya. Sebab, perbankan merupakan salah satu industri yang kompetisinya sangat ketat.
(Baca Juga: Hijrah dari Bos Mandiri ke BNI, Royke Tumilaar Membawa Visi Ini )
Sejatinya, lanjut Doddy, integritas dan kapablitas tersebut juga dimiliki oleh bankir BUMN lainnya. "Ini kan kembali ke garis tangan person bankir itu sendiri. Kebetulan, memang lima bankir Bank Mandiri yang terpilih menjadi direksi BNI. Jadi kenapa mesti diributkan?" imbuh Mantan Direktur Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tersebut.
Selain itu, sambung Doddy, sejumlah mantan bankir Mandiri yang masuk ke sejumlah perusahaan pelat merah, juga tidak sepenuhnya mengawali karirnya di Bank Mandiri. Contohnya Pahala Mansyuri, Direktur Utama Bank BTN. Sebelumnya, Pahala juga pernah berkarir sebagai konsultan dan selanjutnya berkarir di Pertamina dan Garuda Indonesia.
Beberapa bankir Mandiri yang menjadi petinggi di lembaga pemerintahan, juga tidak murni berkarir di Bank Mandiri. Mereka hanya berlabuh di Bank Mandiri selama beberapa tahun. Sebelumnya justru mereka berkiprah di lembaga keuangan swasta.
Doddy mencontohkan mantan bankir Bank Mandiri yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN, yakni Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. "Jadi jangan ada sentimen ke lembaga tempat mantan bankir itu berkarir sebelumnya. Seharusnya, rotasi ini bisa memacu bankir lain, agar bisa menjadi besar seperti bankir Bank Mandiri" tegas Doddy.
Lantas, apakah dengan masuknya bankir Bank Mandiri ke manajemen BNI akan mewujudkan rencana pemerintah untuk membawa BNI go global? Menurut Doddy, ada beberapa faktor untuk mencapai ke tujuan itu.
Pertama, pencapaian bisnis perusahaan bukan hanya semata-mata berasal di pimpinan. Memang, seorang pemimpin yang akan men-drive tujuan organisasinya ke depan. Tapi, ada yang lebih penting lagi dari itu, yakni semua orang yang ada di organisasi tersebut mendukung atau tidak pencapaian yang dicanangkan oleh pimpinannya.
Karena, kata dia, yang namanya manajemen hanya berisi sekitar 10-12 orang. Tapi, yang menjalankan bisnis seluruhnya adalah sumber daya manusia (SDM) atau karyawan yang ada di perusahaan tersebut.
Kedua, bisa atau tidak strategi bisnis yang dijalankan itu inovatif atau mampu bersaing dengan yang lainnya. Sebab, perbankan merupakan salah satu industri yang kompetisinya sangat ketat.
Lihat Juga :
tulis komentar anda