Penyaluran Kredit Perbankan Bulan Maret Meningkat 7,2%
Minggu, 03 Mei 2020 - 16:15 WIB
Pertumbuhan kredit konsumsi (KK) pada bulan Maret 2020 melambat sebesar 5,4% dibanding bulan sebelumnya 6,1%. Disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama untuk rumah tipe 22-70 dan kredit multiguna.
"Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama untuk rumah tipe 22-70 di Jawa Barat dan Banten serta kredit multiguna," jelasnya.
Sejalan dengan perlambatan total kredit properti pada Maret 2020 juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya dari 8,4% pada Februari menjadi 7,4% pada Maret 2020. Hal ini disebabkan pertumbuhan kredit KPR/KPA juga melambat dari 7,5% menjadi 6,6%.
Perlambatan juga terjadi pada kredit konstruksi dari 11,2% menjadi 8,8% di bulan Maret 2020, terutama pada kontruksi perumahan. Di sisi lain, kredit real estate meningkat dari 5,5% menjadi 7,2% di bulan Maret 2020.
Sementara itu, kredit kepada sektor UMKM pada Februari 2020 mengalami perlambatan dari 7,8% menjadi 6,9%. Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM bersumber dari seluruh jenis skala usaha, baik kredit skala usaha mikro kecil maupun menengah.
"Kredit masing-masing dari 10,6% dan 2,2% menjadi 9,1% dan 1,0%. Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan terjadi pada seluruh jenis kredit UMKM yakni modal kerja dan investasi," pungkasnya.
"Pertumbuhan kredit pemilikan rumah (KPR) terutama untuk rumah tipe 22-70 di Jawa Barat dan Banten serta kredit multiguna," jelasnya.
Sejalan dengan perlambatan total kredit properti pada Maret 2020 juga melambat dibandingkan bulan sebelumnya dari 8,4% pada Februari menjadi 7,4% pada Maret 2020. Hal ini disebabkan pertumbuhan kredit KPR/KPA juga melambat dari 7,5% menjadi 6,6%.
Perlambatan juga terjadi pada kredit konstruksi dari 11,2% menjadi 8,8% di bulan Maret 2020, terutama pada kontruksi perumahan. Di sisi lain, kredit real estate meningkat dari 5,5% menjadi 7,2% di bulan Maret 2020.
Sementara itu, kredit kepada sektor UMKM pada Februari 2020 mengalami perlambatan dari 7,8% menjadi 6,9%. Perlambatan pertumbuhan kredit UMKM bersumber dari seluruh jenis skala usaha, baik kredit skala usaha mikro kecil maupun menengah.
"Kredit masing-masing dari 10,6% dan 2,2% menjadi 9,1% dan 1,0%. Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan terjadi pada seluruh jenis kredit UMKM yakni modal kerja dan investasi," pungkasnya.
(bon)
tulis komentar anda