Peningkatan Cadev Bikin Pelaku Pasar Makin Pede
Senin, 07 September 2020 - 10:59 WIB
JAKARTA - Cadangan Devisa (Cadev) yang meningkat pada Agustus 2020 bisa memberikan sentimen positif pada pelaku pasar. Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2020 sebesar USD137,0 miliar atau meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2020 sebesar USD135,1 miliar.
(Baca Juga: Penarikan Utang Pemerintah Sumbang Kenaikan Cadangan Devisa )
"Cadev yang meningkat memberikan confidence terhadap pelaku pasar keuangan," ujar Ekonom Core Piter Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Kata dia, cadev tidak berperan langsung menopang sektor keuangan. Hal ini seiring harus dibedakan antara supply valas di pasar keuangan dengan cadev. "Supply valas di pasar keuangan bukan cadev. Cadev adalah valas yang dimiliki dan dikelola oleh BI," katanya.
Menurutnya ketika supply valas di pasar keuangan menurun atau demandnya meningkat tinggi, maka BI bisa menggunakan cadev-nya untuk menambah supply valas di pasar keuangan. "Supply valas adalah valas yang dimiliki sektor swasta yang diperjual belikan di pasar keuangan," jelasnya.
(Baca Juga: Rupiah Awal Pekan Masih Berkutat di Rp14.754/USD Saat Dollar AS Stabil )
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir Agustus setara dengan pembiayaan 9,4 bulan impor atau 9,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
(Baca Juga: Penarikan Utang Pemerintah Sumbang Kenaikan Cadangan Devisa )
"Cadev yang meningkat memberikan confidence terhadap pelaku pasar keuangan," ujar Ekonom Core Piter Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Kata dia, cadev tidak berperan langsung menopang sektor keuangan. Hal ini seiring harus dibedakan antara supply valas di pasar keuangan dengan cadev. "Supply valas di pasar keuangan bukan cadev. Cadev adalah valas yang dimiliki dan dikelola oleh BI," katanya.
Menurutnya ketika supply valas di pasar keuangan menurun atau demandnya meningkat tinggi, maka BI bisa menggunakan cadev-nya untuk menambah supply valas di pasar keuangan. "Supply valas adalah valas yang dimiliki sektor swasta yang diperjual belikan di pasar keuangan," jelasnya.
(Baca Juga: Rupiah Awal Pekan Masih Berkutat di Rp14.754/USD Saat Dollar AS Stabil )
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan posisi cadangan devisa pada akhir Agustus setara dengan pembiayaan 9,4 bulan impor atau 9,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
(akr)
tulis komentar anda