Penerapan IoT Bisa Cegah Penularan Covid-19
Rabu, 09 September 2020 - 23:18 WIB
JAKARTA - Pembatasan kontak antar manusia atau social distancing merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menahan laju penyebaran Covid-19 . Namun, dengan adanya keterbatasan sistem dan belum terbiasanya masyarakat Indonesia dalam menerapkan pembatasan kontak turut menjadi masalah.
Dengan dasar kondisi tersebut, CEO PT Miota International Technology (Miota), Moshe Panjaitan menilai Indonesia harus menemukan solusi untuk menghadapi pandemi ini.“Implementasi IoT (Internet of things) dapat membantu minimalisir kontak antar manusia dan dapat menjadi jawaban dari permasalah ini,” ungkap Moshe di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Founder perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan Internet of Things ini menjelaskan saat ini mengurangi kontak dengan manusia merupakan hal yang penting untuk menahan laju pandemi, dengan mengubah banyak pekerjaan manual ke digital.
“Jadi, dengan merubah pekerjaan dari manual ke digital selain kita akan tetap harus menjaga jarak atau kontak dengan manuasia di saat pandemi ini , juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparasi. Anda tidak akan mengalami kerugian dalam hal efiesiensi seperti kebocoran. Anda pun tahu darimana asal data tersebut,” ungkap Moshe.
Moshe menambahkan salah satu yang sedang dikembangkan oleh Miota adalah Miota City atau yang lebih sering dikenal sebagai Smart City. Dengan adanya pengembangan ini, lanjutnya, sangat memungkinkan untuk memonitor penggunaan listrik, air, dan gas dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia.
Menurut dia, Internet of Things memiliki banyak kegunaan serta dapat diadopsi di berbagai sektor industri. Saat ini Miota sedang mengintegrasikan solusi end to end managed service. “Dimana kita memegang mulai dari hardware, desain hardware, Firmware, software, dan konektifitas serta infrastruktur dan big data. Hal tersebut memungkinkan setiap orang akan mendapat efisiensi dan juga transparasi. Hal tersebut juga memungkinkan anda memonitor dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia,” jelas Moshe.
Namun, penerapan IoT di Indonesia menurut Moshe perlu di dongkrak. Pasalnya, implementasi IoT di Indonesia masih sangat rendah. “Harus diakui Implementasi IoT di Indonesia masih sangat rendah, mungkin karena tak banyak orang yang bisa menggunakan dengan baik. Saya kira implementasi IoT tidak kurang dari 10%,” kata Moshe.
Dalam waktu dekat, dalam rangka mendorong penerapan IoT di Indonesia, Miota bekerja sama dengan Muba Electric Power (MEP) untuk mengimplementasikan sistem IoT dalam pengelolaan listrik. Kerja sama ini juga sebagai bentuk nyata Miota untuk penerapan end to end solution Miota City.
“Ada banyak masalah yang bisa diselesaikan oleh IoT. karena kami melihat ada banyak sekali inefisiensi dan nontransparansi di lapangan saat ini terutama di perusahaan dan industri. Dengan kemajuan teknologi hal tersebut bisa diatasi menggunakan platform IoT end to end managed service dari Miota,” jelas Moshe.
Dengan dasar kondisi tersebut, CEO PT Miota International Technology (Miota), Moshe Panjaitan menilai Indonesia harus menemukan solusi untuk menghadapi pandemi ini.“Implementasi IoT (Internet of things) dapat membantu minimalisir kontak antar manusia dan dapat menjadi jawaban dari permasalah ini,” ungkap Moshe di Jakarta, Rabu (9/9/2020).
Founder perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan Internet of Things ini menjelaskan saat ini mengurangi kontak dengan manusia merupakan hal yang penting untuk menahan laju pandemi, dengan mengubah banyak pekerjaan manual ke digital.
“Jadi, dengan merubah pekerjaan dari manual ke digital selain kita akan tetap harus menjaga jarak atau kontak dengan manuasia di saat pandemi ini , juga dapat meningkatkan efisiensi dan transparasi. Anda tidak akan mengalami kerugian dalam hal efiesiensi seperti kebocoran. Anda pun tahu darimana asal data tersebut,” ungkap Moshe.
Moshe menambahkan salah satu yang sedang dikembangkan oleh Miota adalah Miota City atau yang lebih sering dikenal sebagai Smart City. Dengan adanya pengembangan ini, lanjutnya, sangat memungkinkan untuk memonitor penggunaan listrik, air, dan gas dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia.
Menurut dia, Internet of Things memiliki banyak kegunaan serta dapat diadopsi di berbagai sektor industri. Saat ini Miota sedang mengintegrasikan solusi end to end managed service. “Dimana kita memegang mulai dari hardware, desain hardware, Firmware, software, dan konektifitas serta infrastruktur dan big data. Hal tersebut memungkinkan setiap orang akan mendapat efisiensi dan juga transparasi. Hal tersebut juga memungkinkan anda memonitor dengan lebih efisien tanpa melakukan kontak dengan manusia,” jelas Moshe.
Namun, penerapan IoT di Indonesia menurut Moshe perlu di dongkrak. Pasalnya, implementasi IoT di Indonesia masih sangat rendah. “Harus diakui Implementasi IoT di Indonesia masih sangat rendah, mungkin karena tak banyak orang yang bisa menggunakan dengan baik. Saya kira implementasi IoT tidak kurang dari 10%,” kata Moshe.
Dalam waktu dekat, dalam rangka mendorong penerapan IoT di Indonesia, Miota bekerja sama dengan Muba Electric Power (MEP) untuk mengimplementasikan sistem IoT dalam pengelolaan listrik. Kerja sama ini juga sebagai bentuk nyata Miota untuk penerapan end to end solution Miota City.
“Ada banyak masalah yang bisa diselesaikan oleh IoT. karena kami melihat ada banyak sekali inefisiensi dan nontransparansi di lapangan saat ini terutama di perusahaan dan industri. Dengan kemajuan teknologi hal tersebut bisa diatasi menggunakan platform IoT end to end managed service dari Miota,” jelas Moshe.
(nng)
tulis komentar anda