Intip Technopark Cimahi, Wamendag Tangkap Potensi Ekspor Alternatif
Senin, 14 September 2020 - 17:53 WIB
JAKARTA - Kunjungan ke Technopark Cimahi Sabtu (12/9) lalu menimbulkan harapan besar pada Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga . Dari kunjungan tersebut, Jerry mengatakan menemukan potensi besar ekspor alternatif berupa produk digital , industri kreatif, dan produk teknologi tinggi.
"Technopark ini menurut saya luar biasa karena potensi tenant binaan maupun yang sudah berkembang sangat banyak. Dan ini memberikan harapan besar bagi ekspor produk digital kita," kata Jerry dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).
(Baca Juga: Motivasi Generasi Muda Sulut, Wamendag Ingatkan untuk Melek Digital)
Technopark Cimahi adalah sebuah kawasan dimana para pemangku kepentingan mengembangkan inovasi, kolaborasi dan inkubasi produk-produk kreatif dan teknologi seperti aplikasi, produk animasi dan film, kerajinan dan lain-lain. Technopark ini dikembangkan sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yang ingin agar ada pusat-pusat teknologi di banyak daerah, dimana potensi-potensi pengembangan produk berdaya saing dan bernilai tambah tinggi bisa dilakukan.
Program ini sejalan dengan visi Pemkot Cimahi yang menyadari keterbatasan sumber daya alam perlu diimbangi dengan pengembangan potensi sumber daya manusia. "Wilayah Cimahi hanya sekitar 40 km persegi dan kita tidak punya hutan atau sumber daya alam lainnya. Jadi, kami kembangkan sumber daya manusianya, khususnya generasi mudanya. Di sinilah mereka mengembangkan berbagai produk digital dan kreatif yang hasilnya sudah mulai dipakai dan dikerjasamakan dengan berbagai pihak," ujar Walikota Cimahi Ajay Muhammad.
Kunjungan Wamendag Jerry Sambuaga diharapkan memberikan jalan bagi pengembangan lebih lanjut ekspor produk kreatif dan digital. "Kita ingin hasil yang implementatif. Ada potensi besar dan ada visi kita juga ke arah itu. Jadi tinggal kita tindaklanjuti segera agar produk digital dan kreatif makin berkembang dan bisa menembus mancanegara. Selama ini kita menjadi konsumen produk digital. Nah, ini saatnya kita mengambil posisi menjadi produsen," cetusnya.
Kementerian Perdangan melihat potensi industri digital Indonesia akan terus melejit ke depan. Pada tahun 2018 yang lalu, industri digital Indonesia sudah mencapai nilai kurang lebih Rp560 triliun. Nilai ini akan melonjak pada tahun 2025, apalagi didorong oleh adanya pandemi Covid-19.
(Baca Juga: Ekonomi Digital Dinilai Jadi Motor Pemulihan Ekonomi)
Saat ini pun industri digital Indonesia adalah yang terdepan di ASEAN. Meskipun itu, masih ada kendala dalam pemasaran dan pembiayaan. Untuk itu Wamendag ingin mendekatkan pemangku kepentingan dengan para pengembang digital Indonesia.
Pada akhirnya, menurut Jerry, tujuannya adalah mendorong sedapat mungkin agar terwujud neraca perdagangan yang positif (positive trade balance) yang berkesinambungan. Karena itu, tegas dia, Indonesia harus mulai menggeser pengembangan ekonominya, termasuk melakukan diversifikasi produk ke arah digital. Produk digital juga diharapkan mampu mengangkat daya saing produk-produk industri maupun produk primer pertanian, perkebunan dan lain-lainnya.
"Jadi aplikasi dan sistem digital itu kan memudahkan dan mempercepat proses produksi, pengolahan dan distribusi. Jadi, ini akan meningkatkan daya saing juga. Jadi, impaknya bisa double atau bahkan multiple. Proses transisi inilah yang harus didorong karena baik secara ekonomi maupun sosial akan memberikan dampak yang sangat positif," kata Wamendag.
"Technopark ini menurut saya luar biasa karena potensi tenant binaan maupun yang sudah berkembang sangat banyak. Dan ini memberikan harapan besar bagi ekspor produk digital kita," kata Jerry dalam keterangan tertulis, Senin (14/9/2020).
(Baca Juga: Motivasi Generasi Muda Sulut, Wamendag Ingatkan untuk Melek Digital)
Technopark Cimahi adalah sebuah kawasan dimana para pemangku kepentingan mengembangkan inovasi, kolaborasi dan inkubasi produk-produk kreatif dan teknologi seperti aplikasi, produk animasi dan film, kerajinan dan lain-lain. Technopark ini dikembangkan sesuai dengan visi Presiden Joko Widodo yang ingin agar ada pusat-pusat teknologi di banyak daerah, dimana potensi-potensi pengembangan produk berdaya saing dan bernilai tambah tinggi bisa dilakukan.
Program ini sejalan dengan visi Pemkot Cimahi yang menyadari keterbatasan sumber daya alam perlu diimbangi dengan pengembangan potensi sumber daya manusia. "Wilayah Cimahi hanya sekitar 40 km persegi dan kita tidak punya hutan atau sumber daya alam lainnya. Jadi, kami kembangkan sumber daya manusianya, khususnya generasi mudanya. Di sinilah mereka mengembangkan berbagai produk digital dan kreatif yang hasilnya sudah mulai dipakai dan dikerjasamakan dengan berbagai pihak," ujar Walikota Cimahi Ajay Muhammad.
Kunjungan Wamendag Jerry Sambuaga diharapkan memberikan jalan bagi pengembangan lebih lanjut ekspor produk kreatif dan digital. "Kita ingin hasil yang implementatif. Ada potensi besar dan ada visi kita juga ke arah itu. Jadi tinggal kita tindaklanjuti segera agar produk digital dan kreatif makin berkembang dan bisa menembus mancanegara. Selama ini kita menjadi konsumen produk digital. Nah, ini saatnya kita mengambil posisi menjadi produsen," cetusnya.
Kementerian Perdangan melihat potensi industri digital Indonesia akan terus melejit ke depan. Pada tahun 2018 yang lalu, industri digital Indonesia sudah mencapai nilai kurang lebih Rp560 triliun. Nilai ini akan melonjak pada tahun 2025, apalagi didorong oleh adanya pandemi Covid-19.
(Baca Juga: Ekonomi Digital Dinilai Jadi Motor Pemulihan Ekonomi)
Saat ini pun industri digital Indonesia adalah yang terdepan di ASEAN. Meskipun itu, masih ada kendala dalam pemasaran dan pembiayaan. Untuk itu Wamendag ingin mendekatkan pemangku kepentingan dengan para pengembang digital Indonesia.
Pada akhirnya, menurut Jerry, tujuannya adalah mendorong sedapat mungkin agar terwujud neraca perdagangan yang positif (positive trade balance) yang berkesinambungan. Karena itu, tegas dia, Indonesia harus mulai menggeser pengembangan ekonominya, termasuk melakukan diversifikasi produk ke arah digital. Produk digital juga diharapkan mampu mengangkat daya saing produk-produk industri maupun produk primer pertanian, perkebunan dan lain-lainnya.
"Jadi aplikasi dan sistem digital itu kan memudahkan dan mempercepat proses produksi, pengolahan dan distribusi. Jadi, ini akan meningkatkan daya saing juga. Jadi, impaknya bisa double atau bahkan multiple. Proses transisi inilah yang harus didorong karena baik secara ekonomi maupun sosial akan memberikan dampak yang sangat positif," kata Wamendag.
(fai)
tulis komentar anda