BPS: Agustus, Kinerja Ekspor Rontok Hanya USD13,07 Miliar
Selasa, 15 September 2020 - 12:05 WIB
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor pada Agustus 2020 mencapai USD13,07 miliar mengalami penurunan 4,62 % dibandingkan Juli 2020 tercatat sebesar USD13,70 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY) turun 8,36%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor Indonesia ini mengalami penurunan dikarenakan kedua komodita yakni migas dan non migas yang mengalami penurunan dibandingkan bulan Juli. Adapun sektor migas mengalami penurunan 9,94%. Lalu sektor non migas mengalami penurunan 4,35%
"Turunnya migas hanya mencapai USD0,61 miliar sedangkan non migas hanya USD12,46 miliar" ujar Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (15/9/2020).
Menurut dia kinerja ekspor migas terus terkan. Hal ini dikarenakan beberapa bahan logam dan minyak nabati mengalami penurunan. "Produk logam mulia, minyak nabati, bahan bakar mineral serta alas kaki dan baja itu mengalami kenaikan yang mana merah alami pertumbuhan negatif," jelasnya.
Sementara itu posisi kumulatif Januari hingga Agustus mencapai USD 103,16 miliar yang mana mengalami penurunan 6,51% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama mencapai USD110,35 miliar. "Permintaan yang melemah dan aktivitas ekonomi belim berjalan normal jadinya penurunan ekspor," jelasnya
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan penurunan ekspor Indonesia ini mengalami penurunan dikarenakan kedua komodita yakni migas dan non migas yang mengalami penurunan dibandingkan bulan Juli. Adapun sektor migas mengalami penurunan 9,94%. Lalu sektor non migas mengalami penurunan 4,35%
"Turunnya migas hanya mencapai USD0,61 miliar sedangkan non migas hanya USD12,46 miliar" ujar Suhariyanto dalam video virtual, Selasa (15/9/2020).
Menurut dia kinerja ekspor migas terus terkan. Hal ini dikarenakan beberapa bahan logam dan minyak nabati mengalami penurunan. "Produk logam mulia, minyak nabati, bahan bakar mineral serta alas kaki dan baja itu mengalami kenaikan yang mana merah alami pertumbuhan negatif," jelasnya.
Sementara itu posisi kumulatif Januari hingga Agustus mencapai USD 103,16 miliar yang mana mengalami penurunan 6,51% dibandingkan tahun lalu di periode yang sama mencapai USD110,35 miliar. "Permintaan yang melemah dan aktivitas ekonomi belim berjalan normal jadinya penurunan ekspor," jelasnya
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda