Kemenhub Mati-matian Menghidupkan Program Tol Laut

Selasa, 15 September 2020 - 20:29 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Kementerian Perhubungan berencana menyesuaikan rute-rute dalam program tol laut . Langkah ini dilakukan untuk mendongkrak keterisian kapal yang sering kosong saat hendak balik ke tempat semula. Kondisi saat ini diperparah dengan adanya pandemi, karena distribusi barang hasil produksi ke daerah-daerah menjadi lebih tidak pasti.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R. Agus H. Purnomo menyatakan, dalam kondisi sesulit apa pun, program tol laut tidak akan dihentikan. Hanya ada beberapa perbaikan yang dilakukan agar program ini tetap bisa berjalan dengan baik.

"Kami punya program tol laut, kapal perintis, kapal ternak. Itu terus kita jalankan, kami paksa supaya tetap terus berjalan baik. Kami tetap berjalan di seluruh Indonesia, jalur-jalur mana pun kita lakukan penugasan dan tetap berjalan," ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (15/9/20). ( Baca juga:Minta Tambahan 20 Juta Vaksin Corona, Luhut Lobi Menteri Arab )

Hanya saja, lanjut Agus, dengan situasi yang sedang tidak pasti dan berat bagi produksi, dirinya mendorong agar ada kemudahan yang diberikan kepada para pelaku industri. Misalnya adalah dengan cara melakukan jemput bola ke pusat-pusat industri.



"Sehingga harapanya destinasi kapal kita betul-betul melakukan kegiatan angkutan barang dan penumpang di pelabuhan destinasi bisa lakukan bongkar muat sebaik-baiknya," jelas Agus.

Menurutnya, upaya ini juga sekaligus untuk mendorong industri agar tetap bisa bergerak. Efeknya pun akan menguntungkan buat para pelaku usaha di sektor perhubungan laut.

"Nah ini sekrang kami harus dorong industri supaya tetap bisa melakukan kegiatan dengan baik, dari perikanan dan pertanian juga. Supaya nanti kapal yang terutama di daerah 3T, bisa muatan baliknya ada. Sekarang ya mulai tumbuh, tapi belum terlalu signfikan," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut Capt. Antoni Arif Priadi menambahkan, pihaknya akan lebih intensif berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, hingga Badan Pusat Statistik untuk membantu dan mendapat gambaran arus pusat logistik yang tepat. ( Baca juga:PSBB Total Jakarta, Rem Darurat Pahit Anies yang Berujung Manis )

Saat ini, hanya rute pelayaran Morotai dan Sangihe Talaud yang relatif berhasil. Hal tersebut disebabkan sudah adanya kesepahaman dengan pemda setempat mengenai potensi muatan kapal.

“Kami ingin dapat gambaran pusat logistik pada waktu tertentu. Pusat logistik ini yang harus kami cari tahu. Ketika tahu pusat logistik pada bulan berapa, baru angkutannya kemudian disiapkan," jelasnya.

Ke depan, pemetaan potensi itu akan menjadi dasar fleksibilitas rute tol laut. Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) ternyata hanya ramai angkutan ternak pada saat jelang Idul Adha, namun di awal tahun ini sudah mulai sepi lagi.

"Kalau seandainya kita bisa tahu kapan ada panen di sini, angkutannya akan berubah terus seperti itu, sehingga kapal itu tidak kosong," pungkas Antoni.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More