Dikebut, Pelabuhan Patimban 2020 Soft Launching Akhir Tahun Ini

Selasa, 22 September 2020 - 14:24 WIB
Pelabuhan Patimban yang dibangun untuk mendukung ekspor automotif ditargetkan bisa soft launcing akhir tahun ini. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pembangunan Pelabuhan Patimban rata-rata telah mencapai lebih dari 50%. Pelabuhan Patimban ditargetkan mulai dibuka sebagian (soft launching) akhir tahun ini.

"Kebutuhan lahannya sudah di 369 hektare dan backup area-nya 345,2 hektare. Dan ini progress-nya untuk dermaga dan reklamasi 81,98% selesai. Untuk breakwater dan seawall-nya 55,62% selesai. Kemudian untuk paket akses bridge-nya itu 11,95% Sedangkan akses road sudah 98,27%, kemudian yang terkait dengan backup area 79%," papar Airlangga seusai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (22/9/2020).

(Baca Juga: Jokowi Minta Pembangunan Pelabuhan Patimban Dipercepat)

Dia mengatakan, nilai investasi pembangunan Pelabuhan Patimban total mencapai Rp43,2 triliun. Pelabuhan Patimban ditargetkan mulai dibuka sebagian akhir tahun ini karena konstruksi paket pertama hampir selesai sebelum akhir 2020. Lalu untuk paket kedua ditargetkan selesai akhir 2021. Kemudian Pelabuhan Patimban baru beroperasi secara penuh pada 2023.



"Penentuan operator diharapkan bisa dipercepat di tahun ini, sehingga soft opening bisa dilakukan, soft launching di bulan November-Desember ini," ujarnya. Airlangga mengatakan bahwa kapasitas awal Pelabuhan Patimban sebesar 7,5 juta Teus. Namun kapasitas ini bisa ditingkatkan hingga dua kali lipat.

Sebagaimana arahan Presiden Jokowi, kata dia, Pelabuhan Patimban akan digunakan untuk ekspor automotif. Saat ini sentra automotif adalah di Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.

(Baca Juga: Menhub Ungkap Dampak Positif Pelabuhan Internasional Patimban)

"Ekspor itu targetnya kita akan tingkatkan terus. Sedangkan produksi automotif bisa meningkat sampai 2 juta unit di tahun 2025. Dari itu mungkin ekspornya bisa kita dorong antara 30-40%. Kalau sekarang sekitar 20%. Kalau 40% dari 2 juta itu kan bisa mencapai sekitar 700-800 ribu. Sedangkan ekspor pada hari ini melalui Pelabuhan Tanjung Priok sekitar 200.000 kendaraan," paparnya.

Dia menambahkan, arahan presiden ini sinergi dengan investasi sektor automotif di dalam negeri. "Ada Hyundai yang sedang investasi, yang kapasitas produksinya 50% untuk ekspor. Sehingga tentu ini sangat tepat (dengan) waktu (selesainya) pelabuhan,” tuturnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More