Punya Nahkoda Baru, LPS Harus Proaktif
Kamis, 24 September 2020 - 09:02 WIB
“Di tengah pandemi saat ini LPS harus berperan lebih besar, proaktif, tidak hanya menunggu OJK menyerahkan bank yang sudah ditetapkan gagal untuk dicarikan solusinya. Tapi, sejak dini sudah melakukan analisis dan mencarikan solusi atas bank-bank yang berpotensi gagal,” paparnya.
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin mengatakan, lembaga seperti LPS menurutnya perlu tokoh bankir senior. Porsi ekonom, menurutnya, hanya sebagai supporting. “Di dunia praktis, pengalaman tokoh akan jauh lebih berdampak,” ujar Ferry. (Baca juga: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
Dia juga mengingatkan ancaman terbesar saat ini sebetulnya adalah risiko terjadi bank collapse. Selain payung hukumnya harus kuat, juga eksekusinya harus cepat dan tepat. Tantangannya juga sangat terkait kemampuan SDM. “Banyak pilihan bankir level senior yang bisa ditempatkan di posisi itu. SDM yang lemah dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru,” ucap Ferry.
Sebelum menjadi ketua Dewan Komisioner LPS , Purbaya diketahui menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Pria berusia 56 tahun ini merupakan sarjana jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia pun melanjutkan studinya dan memperoleh gelar doktor dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Purbaya masuk ke Istana pada Maret 2015. Sebelum masuk ke pemerintahan, dia merupakan ekonom Danareksa Research Institute dan komisioner di PT Danareksa Investment Management. (Baca juga: Penting Deteksi Dini dan Kenali Gejala Pikun)
Selain melantik Purbaya, Presiden Jokowi juga melantik Didik Madiyono sebagai anggota Dewan Komisioner LPS, Luky Alfirman sebagai anggota Dewan Komisioner LPS ex officio Kemenkeu, Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisioner LPS ex officio BI.
Sekedar informasi, pada Oktober 2019, Didik Madiyono resmi menjadi anggota Dewan Komisioner LPS yang baru. Sebelum diangkat, Didik Madiyono juga pegawai LPS dan terakhir menjabat sebagai direktur eksekutif Riset, Surveilans, dan Pemeriksaan di LPS.
Adapun Luky Alfirman sebelumnya menjabat sebagai direktur jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu. Didik dan Luky sebelumnya juga sudah menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner LPS. Sementara Destry Damayanti, menjabat sebagai Dewan Gubernur BI. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
Dua anggota tetap lainnya adalah Heru Kristiyana sebagai anggota Dewan Komisioner ex-officio Otoritas Jasa Keuangan dan Lana Soelistianingsih yang merangkap kepala eksekutif LPS. (Kunthi Fahmar Sandy)
Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin mengatakan, lembaga seperti LPS menurutnya perlu tokoh bankir senior. Porsi ekonom, menurutnya, hanya sebagai supporting. “Di dunia praktis, pengalaman tokoh akan jauh lebih berdampak,” ujar Ferry. (Baca juga: Riau Jadi Pusat Perhatian Penanganan Karhutla)
Dia juga mengingatkan ancaman terbesar saat ini sebetulnya adalah risiko terjadi bank collapse. Selain payung hukumnya harus kuat, juga eksekusinya harus cepat dan tepat. Tantangannya juga sangat terkait kemampuan SDM. “Banyak pilihan bankir level senior yang bisa ditempatkan di posisi itu. SDM yang lemah dikhawatirkan akan menimbulkan masalah baru,” ucap Ferry.
Sebelum menjadi ketua Dewan Komisioner LPS , Purbaya diketahui menjabat sebagai Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Pria berusia 56 tahun ini merupakan sarjana jurusan Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung (ITB). Dia pun melanjutkan studinya dan memperoleh gelar doktor dari Purdue University, Indiana, Amerika Serikat.
Purbaya masuk ke Istana pada Maret 2015. Sebelum masuk ke pemerintahan, dia merupakan ekonom Danareksa Research Institute dan komisioner di PT Danareksa Investment Management. (Baca juga: Penting Deteksi Dini dan Kenali Gejala Pikun)
Selain melantik Purbaya, Presiden Jokowi juga melantik Didik Madiyono sebagai anggota Dewan Komisioner LPS, Luky Alfirman sebagai anggota Dewan Komisioner LPS ex officio Kemenkeu, Destry Damayanti sebagai anggota Dewan Komisioner LPS ex officio BI.
Sekedar informasi, pada Oktober 2019, Didik Madiyono resmi menjadi anggota Dewan Komisioner LPS yang baru. Sebelum diangkat, Didik Madiyono juga pegawai LPS dan terakhir menjabat sebagai direktur eksekutif Riset, Surveilans, dan Pemeriksaan di LPS.
Adapun Luky Alfirman sebelumnya menjabat sebagai direktur jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu. Didik dan Luky sebelumnya juga sudah menjabat sebagai anggota Dewan Komisioner LPS. Sementara Destry Damayanti, menjabat sebagai Dewan Gubernur BI. (Lihat videonya: Gelar Habib, Asal Muasal dan Sejarahnya di Indonesia)
Dua anggota tetap lainnya adalah Heru Kristiyana sebagai anggota Dewan Komisioner ex-officio Otoritas Jasa Keuangan dan Lana Soelistianingsih yang merangkap kepala eksekutif LPS. (Kunthi Fahmar Sandy)
tulis komentar anda