BI Mau Berlaga Bak The Fed, Tokek: Bisa, Enggak, Bisa, Enggak
Selasa, 29 September 2020 - 21:25 WIB
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, untuk menjaga fundamental ekonomi, BI akan bekerja layaknya The Fed, bank sentral Negeri Paman Sam . BI akan menjalankan empat fungsi dalam menjaga stabilitas ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pengangguran.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, sebenarnya BI dari dulu sudah melaksanakan fungsi seperti halnya The Fed, yakni ikut mendorong pertumbuhan dan juga menciptakan lapangan kerja. "Bank Indonesia sangat bisa menjalankan fungsi selayaknya The Fed," kata Piter saat dihubungi di Jakarta Selasa. ( Baca juga:Industri Halal Butuh Lembaga Keuangan Syariah yang Kuat )
Lalu caranya bagaimana? Tetap dengan menggunakan instrumen moneternya, melakukan injeksi likuiditas di perekonomian secara terencana dan terukur. Senada, peneliti Indef Nailul Huda menuturkan, tentu bisa saja BI menjalankan fungsi untuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pengangguran.
Namun demikian, untuk fungsi pertumbuhan ekonomi dan pengangguran lebih banyak berasal dari kebijakan fiskal. "Fungsi BI ini sebenarnya sekarang cuma mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan menggunakan instrumen moneter. BI tidak punya wewenang untuk sektor fiskal," ungkap dia. ( Baca juga:Coba Taklukkan Alam, Ini Barisan Alat-alat Pendeteksi Tsunami )
Jadi, lanjut Huda, sangat sulit untuk bank sentral bisa mempunyai fungsi untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. "Dulu ada namanya kredit program yang bisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, tapi sekarang sudah berada di luar fungsi BI," sebut Huda.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah mengatakan, sebenarnya BI dari dulu sudah melaksanakan fungsi seperti halnya The Fed, yakni ikut mendorong pertumbuhan dan juga menciptakan lapangan kerja. "Bank Indonesia sangat bisa menjalankan fungsi selayaknya The Fed," kata Piter saat dihubungi di Jakarta Selasa. ( Baca juga:Industri Halal Butuh Lembaga Keuangan Syariah yang Kuat )
Lalu caranya bagaimana? Tetap dengan menggunakan instrumen moneternya, melakukan injeksi likuiditas di perekonomian secara terencana dan terukur. Senada, peneliti Indef Nailul Huda menuturkan, tentu bisa saja BI menjalankan fungsi untuk pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, dan pengangguran.
Namun demikian, untuk fungsi pertumbuhan ekonomi dan pengangguran lebih banyak berasal dari kebijakan fiskal. "Fungsi BI ini sebenarnya sekarang cuma mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan menggunakan instrumen moneter. BI tidak punya wewenang untuk sektor fiskal," ungkap dia. ( Baca juga:Coba Taklukkan Alam, Ini Barisan Alat-alat Pendeteksi Tsunami )
Jadi, lanjut Huda, sangat sulit untuk bank sentral bisa mempunyai fungsi untuk mengarahkan pertumbuhan ekonomi dan pengangguran. "Dulu ada namanya kredit program yang bisa digunakan untuk pertumbuhan ekonomi dan pengangguran, tapi sekarang sudah berada di luar fungsi BI," sebut Huda.
(uka)
tulis komentar anda