Konsumsinya Makin Menyusut, Akankah BBM Premium Dihapus 2024?
Senin, 05 Oktober 2020 - 16:43 WIB
JAKARTA - PT Pertamina memproyeksikan tren penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline sudah mulai menyusut. Hal itu dibarengi oleh peningkatan volume penjualan BBM Ramah Lingkungan, dimana Pertamina akan mendorong ke penggunaan BBM Ramah Lingkungan sesuai ketentuan dan Permen KLHK No. 20 Tahun 2018.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, penjualan BBM jenis Premium semakin menurun. Hingga akhir tahun 2020 diperkirakan penjualan BBM jenis premium mencapai 8,7 juta kilo liter (kl), lebih rendah 21% dari kuota yang ditetapkan di awal tahun sebesar 11 juta kl.
(Baca Juga: Langit Gelap Bukan karena Mendung, Makanya Pakai BBM Berkualitas )
Mas'ud memproyeksikan dalam empat tahun ke depan konsumsi BBM akan menjadi 106.000 kl per hari dimana komposisi pertalite sebesar 61.000 kl per hari atau tetap 57% dan premium menjadi 13,8 ribu kl.
"Empat tahun ke depan kami proyeksikan di akhir 2024 klo kami hanya andalkan rencana marketing gasoline. Jadi premium sudah setengahnya dari pertamax. Pertamax yang asalnya 10.000 kl per hari menjadi 20.000 hingga 30.000 kl per hari," kata Mas'ud Khamid di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Dia menjelaskan, saat ini penjualan harian BBM pada Januari 2019 mencapai 90 ribu kiloliter (KL) per hari, dimana komposisi Premium adalah 31,6 ribu KL dan Pertamax 10,3 KL."Hari ini kita lihat September 2020, Premium tinggal 23.000 KL per hari, sementara Pertamax-nya di 10,6-10,7 juta KL per hari," bebernya.
(Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Negara Tetangga, RI Perlu Terapkan BBM Ramah Lingkungan )
Dia menekankan Pertamina tetap sejalan dengan peraturan yang ada dalam menjual BBM, termasuk Premium. Proyeksi di atas adalah berdasarkan pola penjualan yang terjadi hingga kini.
"Nantinya di 2024 kalau regulasi enggak berubah hanya mengandalkan pola marketing sales premium akan menjadi sepertiganya sales pertamax," tandasnya.
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid mengatakan, penjualan BBM jenis Premium semakin menurun. Hingga akhir tahun 2020 diperkirakan penjualan BBM jenis premium mencapai 8,7 juta kilo liter (kl), lebih rendah 21% dari kuota yang ditetapkan di awal tahun sebesar 11 juta kl.
(Baca Juga: Langit Gelap Bukan karena Mendung, Makanya Pakai BBM Berkualitas )
Mas'ud memproyeksikan dalam empat tahun ke depan konsumsi BBM akan menjadi 106.000 kl per hari dimana komposisi pertalite sebesar 61.000 kl per hari atau tetap 57% dan premium menjadi 13,8 ribu kl.
"Empat tahun ke depan kami proyeksikan di akhir 2024 klo kami hanya andalkan rencana marketing gasoline. Jadi premium sudah setengahnya dari pertamax. Pertamax yang asalnya 10.000 kl per hari menjadi 20.000 hingga 30.000 kl per hari," kata Mas'ud Khamid di Jakarta, Senin (5/10/2020).
Dia menjelaskan, saat ini penjualan harian BBM pada Januari 2019 mencapai 90 ribu kiloliter (KL) per hari, dimana komposisi Premium adalah 31,6 ribu KL dan Pertamax 10,3 KL."Hari ini kita lihat September 2020, Premium tinggal 23.000 KL per hari, sementara Pertamax-nya di 10,6-10,7 juta KL per hari," bebernya.
(Baca Juga: Jangan Mau Kalah dengan Negara Tetangga, RI Perlu Terapkan BBM Ramah Lingkungan )
Dia menekankan Pertamina tetap sejalan dengan peraturan yang ada dalam menjual BBM, termasuk Premium. Proyeksi di atas adalah berdasarkan pola penjualan yang terjadi hingga kini.
"Nantinya di 2024 kalau regulasi enggak berubah hanya mengandalkan pola marketing sales premium akan menjadi sepertiganya sales pertamax," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda