Aksi Mogok Nasional Ngaruh ke IHSG? Ini Kata Analis
Rabu, 07 Oktober 2020 - 11:03 WIB
JAKARTA - Aksi mogok kerja nasional yang dilakukan buruh dalam rangka menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja masih terus berlanjut. Bahkan pada hari pertama pelaksanaan mogok kerja nasional mencapai dua juta buruh.
Kendati demikian, kondisi ini disebut tidak akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan menyebut, tuntutan yang disampaikan buruh ini tidak terlalu memberikan dampak signifikan terhadap IHSG karena DPR telah mengesahkan RUU ini. (Lihat video: Buruh Blokir Pintu Tol di Tangerang Menolak UU Cipta Kerja )
"Kalau sampai sekarang belum mengganggu pasar karena tadi bahwa memang hitung-hitungan di DPR memang sudah oke artinya kemungkinan massa di bawah tidak terlalu signifikan dampaknya untuk bisa menggagalkan persetujuan UU Omnibus Law Cipta Kerja," ujar Alfred dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (7/10/2020).
Alfred menambahkan, pasar saat ini melihat bahwa RUU Cipta Kerja yang telah disetujui DPR tidak akan terganggu dengan serangkaian aksi demonstrasi yang ada. (Baca juga: Wapres: Seminggu Kampanye Ada 600 Laporan Pelanggaran Netralitas ASN )
"Meskipun ada demonstrasi tapi kalau kita lihat pasar masih konsen untuk dari sisi persetujuan DPR. Artinya bahwa Undang-Undang ini akan diimplementasi, tentu sejak dulu memang UU ini pro terhadap investasi atau pertumbuhan ekonomi, sehingga kemungkinan arahnya positif," ucapnya.
Kendati demikian, kondisi ini disebut tidak akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Head of Research Praus Capital, Alfred Nainggolan menyebut, tuntutan yang disampaikan buruh ini tidak terlalu memberikan dampak signifikan terhadap IHSG karena DPR telah mengesahkan RUU ini. (Lihat video: Buruh Blokir Pintu Tol di Tangerang Menolak UU Cipta Kerja )
"Kalau sampai sekarang belum mengganggu pasar karena tadi bahwa memang hitung-hitungan di DPR memang sudah oke artinya kemungkinan massa di bawah tidak terlalu signifikan dampaknya untuk bisa menggagalkan persetujuan UU Omnibus Law Cipta Kerja," ujar Alfred dalam acara Market Opening IDX Channel, Rabu (7/10/2020).
Alfred menambahkan, pasar saat ini melihat bahwa RUU Cipta Kerja yang telah disetujui DPR tidak akan terganggu dengan serangkaian aksi demonstrasi yang ada. (Baca juga: Wapres: Seminggu Kampanye Ada 600 Laporan Pelanggaran Netralitas ASN )
"Meskipun ada demonstrasi tapi kalau kita lihat pasar masih konsen untuk dari sisi persetujuan DPR. Artinya bahwa Undang-Undang ini akan diimplementasi, tentu sejak dulu memang UU ini pro terhadap investasi atau pertumbuhan ekonomi, sehingga kemungkinan arahnya positif," ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda