Corona Tak Terkendali, Bank Dunia Khawatir Karyawannya di Jakarta
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 19:13 WIB
JAKARTA - Bank Dunia (World Bank) mengkhawatirkan kondisi karyawannya yang bekerja di Jakarta. Pasalnya sejauh ini penanganan virus corona di RI belum terkendali sehingga tingkat kasus positif masih terus mengalami peningkatan secara signifikan.
"Terus terang kami sekarang masih dalam kondisi tier 3 critical access. New normal versi kami masih jauh tergantung kondisi di headquater kami di Jakarta dan juga Indonesia keseluruhan," ujar Senior Public Sector Management Specialist Bank Dunia Erwin Ariadharma saat diskusi virtual, Jumat (9/10/2020).
Menurut dia dengan melihat kondisi tersebut maka Bank Dunia cukup ketat membatasi karyawannya yang wajib kerja di kantor. Sejauh ini karyawan yang boleh masuk kantor maksimal hanya 10% itupun fleksibeldan selebihnya bekerja dari rumah terutama bagi pekerja di DKI Jakarta. "Katakan Bank Dunia di Jakarta ada 300 orang karyawan berarti maksimal hanya 30 yang boleh masuk kantor. Tapi karena situasi sekarang, and then we put a lot of consideration. Jadi hanya per day allowing maximum not more than 10%," katanya.
Dia menambahkan beban tugas yang diberikan kantornya selama work from home (WFH) justru terasa lebih berat dan banyak. "Memang secara duration of work, kami dari pagi sampai sore kami butuh fokus kerja dan sebagainya. Sehingga secara efektivitas dan productivity terasa lebih tinggi ketimbang sebelum Covid-19," tandasnya.
"Terus terang kami sekarang masih dalam kondisi tier 3 critical access. New normal versi kami masih jauh tergantung kondisi di headquater kami di Jakarta dan juga Indonesia keseluruhan," ujar Senior Public Sector Management Specialist Bank Dunia Erwin Ariadharma saat diskusi virtual, Jumat (9/10/2020).
Menurut dia dengan melihat kondisi tersebut maka Bank Dunia cukup ketat membatasi karyawannya yang wajib kerja di kantor. Sejauh ini karyawan yang boleh masuk kantor maksimal hanya 10% itupun fleksibeldan selebihnya bekerja dari rumah terutama bagi pekerja di DKI Jakarta. "Katakan Bank Dunia di Jakarta ada 300 orang karyawan berarti maksimal hanya 30 yang boleh masuk kantor. Tapi karena situasi sekarang, and then we put a lot of consideration. Jadi hanya per day allowing maximum not more than 10%," katanya.
Dia menambahkan beban tugas yang diberikan kantornya selama work from home (WFH) justru terasa lebih berat dan banyak. "Memang secara duration of work, kami dari pagi sampai sore kami butuh fokus kerja dan sebagainya. Sehingga secara efektivitas dan productivity terasa lebih tinggi ketimbang sebelum Covid-19," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda