OJK Optimistis Perbankan Syariah Mampu Tingkatkan Inklusi Keuangan
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 20:58 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melakukan berbagai terobosan dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah , antara lain melaui sosialisasi dan edukasi keuangan syariah ke berbagai kelompok masyarakat.
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Puji Rahayu mengatakan persn perbankan syariah sangat penting dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengingat kendala yang dihadapi sangat beragam baik secara demografis maupun geografis.
"Tahun ini, terdapat total 4.727 rencana kegiatan edukasi dari sedikitnya 2.602 pelaku usaha jasa keuangan. Dari OJK sendiri, akan mengadakan sedikitnya 465 kegiatan," kata Puji dalam diskusi virtual, Jumat (9/10/2020).
Puji mengatakan pihaknya terus melakukan edukasi demi mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Agar edukasi tepat sasaran, maka OJK melakukan pemetaan menggunakan empat indikator yaitu tingkat literasi, inklusi, gini ratio dan pendapatan dalam rupiah.
"Dari 34 provinsi ada 13 provinsi yang memiliki di bawah angka nasional. Ini lebih bagus dibandingkan konvensional. Kalau konvensional itu ada sekitar 21 provinsi yang masih di bawah rata-rata," ujarnya.
Namun dengan pemetaan tersebut, Puji mengatakan OJK lebih terbantu dalam memberikan edukasi yang tepat sasaran. Misalnya bagi provinsi yang masuk daerah hijau, maka daerah tersebut biasanya lebih siap menerima edukasi. "Tapi kalau di daerah yang masih merah PR nya lebih berat. Sehingga harus ada upaya masif untuk sekadar mereka tahu dulu," tandasnya.
Lihat Juga: Genjot Inklusi Keuangan, MNC Asset Management dan BRI Danareksa Sekuritas Sosialisasikan Produk
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Puji Rahayu mengatakan persn perbankan syariah sangat penting dalam upaya peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia mengingat kendala yang dihadapi sangat beragam baik secara demografis maupun geografis.
"Tahun ini, terdapat total 4.727 rencana kegiatan edukasi dari sedikitnya 2.602 pelaku usaha jasa keuangan. Dari OJK sendiri, akan mengadakan sedikitnya 465 kegiatan," kata Puji dalam diskusi virtual, Jumat (9/10/2020).
Puji mengatakan pihaknya terus melakukan edukasi demi mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Agar edukasi tepat sasaran, maka OJK melakukan pemetaan menggunakan empat indikator yaitu tingkat literasi, inklusi, gini ratio dan pendapatan dalam rupiah.
"Dari 34 provinsi ada 13 provinsi yang memiliki di bawah angka nasional. Ini lebih bagus dibandingkan konvensional. Kalau konvensional itu ada sekitar 21 provinsi yang masih di bawah rata-rata," ujarnya.
Namun dengan pemetaan tersebut, Puji mengatakan OJK lebih terbantu dalam memberikan edukasi yang tepat sasaran. Misalnya bagi provinsi yang masuk daerah hijau, maka daerah tersebut biasanya lebih siap menerima edukasi. "Tapi kalau di daerah yang masih merah PR nya lebih berat. Sehingga harus ada upaya masif untuk sekadar mereka tahu dulu," tandasnya.
Lihat Juga: Genjot Inklusi Keuangan, MNC Asset Management dan BRI Danareksa Sekuritas Sosialisasikan Produk
(nng)
tulis komentar anda