Open Banking Tumbuh Cepat, OJK Ingatkan Soal Keamanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inovasi dan edukasi terkait keamanan digital terutama untuk sektor teknologi finansial perbankan penting untuk terus dilakukan. Hal tersebut bisa menjadi kunci mengakselerasi inklusi keuangan di Indonesia. Pasalnya platform teknologi finansial perbankan yang aman membuat nasabah lebih tenang.
Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan akselerasi digitalisasi perbankan telah berjalan selama tiga tahun terakhir dan semakin cepat di masa pandemi Covid-19. "Tansformasi perbankan ke arah digital semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara mudah, cepat dan efisien serta mempercepat arus perputaran keuangan," kata Anung dalam diskusi virtual, Kamis (8/10/2020).
Dia melanjutkan dalam pengembangan digital banking ini terdapat dua isu utama yang perlu mendapat perhatian semua pihak yaitu Aspek Cyber Security dan Aspek Data Privacy & Protection. "Peran OJK dalam mendukung digitalisasi melalui empat strategi utama, yaitu akselerasi digitalisasi perbankan, penguatan infrastruktur akselerasi digitalisasi, penguatan manajemen risiko terkait risiko siber, dan edukasi keamanan teknologi Informasi baik kepada pelaku sektor jasa keuangan maupun nasabah," katanya
Dia menambahkan dala. strategi tersebut dilakukan secara simultan untuk mendorong akselerasi digitalisasi perbankan dalam memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah. "Digitalisasi pada sektor keuangan khususnya perbankan bukan lagi menjadi sebuah pilihan namun telah menjadi keniscayaan yang dalam jangka panjang diharapkan dapat mendorong akselerasi inklusi keuangan," ujar Anung.
Lebih lanjut, inklusi keuangan punya tiga fungsi penting bagi perekonomian, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional, dan untuk mendukung daya tahan ekonomi masyarakat dalam kondisi apapun.
"OJK juga mempertegas pentingnya memastikan inklusi keuangan yang diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di mana sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan Pemerintah," tandasnya.
Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan akselerasi digitalisasi perbankan telah berjalan selama tiga tahun terakhir dan semakin cepat di masa pandemi Covid-19. "Tansformasi perbankan ke arah digital semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan secara mudah, cepat dan efisien serta mempercepat arus perputaran keuangan," kata Anung dalam diskusi virtual, Kamis (8/10/2020).
Dia melanjutkan dalam pengembangan digital banking ini terdapat dua isu utama yang perlu mendapat perhatian semua pihak yaitu Aspek Cyber Security dan Aspek Data Privacy & Protection. "Peran OJK dalam mendukung digitalisasi melalui empat strategi utama, yaitu akselerasi digitalisasi perbankan, penguatan infrastruktur akselerasi digitalisasi, penguatan manajemen risiko terkait risiko siber, dan edukasi keamanan teknologi Informasi baik kepada pelaku sektor jasa keuangan maupun nasabah," katanya
Dia menambahkan dala. strategi tersebut dilakukan secara simultan untuk mendorong akselerasi digitalisasi perbankan dalam memberikan layanan yang lebih baik bagi nasabah. "Digitalisasi pada sektor keuangan khususnya perbankan bukan lagi menjadi sebuah pilihan namun telah menjadi keniscayaan yang dalam jangka panjang diharapkan dapat mendorong akselerasi inklusi keuangan," ujar Anung.
Lebih lanjut, inklusi keuangan punya tiga fungsi penting bagi perekonomian, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong proses pemulihan ekonomi nasional, dan untuk mendukung daya tahan ekonomi masyarakat dalam kondisi apapun.
"OJK juga mempertegas pentingnya memastikan inklusi keuangan yang diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, di mana sejalan dengan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dijalankan Pemerintah," tandasnya.
(nng)