Wow, Inka Akan Bangun Jalur Kereta Sepanjang 1.023 Kilometer di Afrika
Sabtu, 10 Oktober 2020 - 16:33 WIB
JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka segera menggarap proyek upgrading jalur kereta api yang menghubungkan dua negara di Benua Afrika, yakni Mali dan Senegal. Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro mengatakan, proyek tersebut akan dilakukan di atas jalur kereta sepanjang 1.023 kilometer.
"Kami sudah berhubungan dengan salah satu trader di Afrika yang biasa membantu PTDI ke Afrika. Kami sudah diskusi dengan mereka untuk membangun 1.023 Km upgrading jalur KA dari Ibu Kota Mali sampai ke Dakar (Ibu Kota Senegal)," kata Budi dalam Webinar Strategi BUMN Menembus Pasar Global, Sabtu (10/10/2020).
(Baca Juga: Habis Kirim 200 Kereta ke Bangladesh, Inka Tancap Gas Kejar Proyek Baru )
Budi mengatakan, proyek itu sangat dinantikan kedua negara. Pasalnya pembangungan ini akan menekan biaya logistik pada kedua megara tersebut.
"Karena Mali enggak bisa keluar tanpa melalui pelabuhan Dakar. Nah ini sekarang masih pending, tapi kita akan lihat begitu sudah ada anggaran, kita akan jalan lagi. Jadi rehab dari Dakar sampai Mali nanti untuk angkutan barang. Karena angkutan barang kalau pakai truk sampainya dua minggu. Sehingga biaya mahal sekali. Jaraknya kan 1.023 Km," bebernya.
(Baca Juga: Kewalahan Penuhi Permintaan Kereta Api, INKA Bangun Baru di Banyuwangi )
Sambung dia menambahkan memproses kerja sama untuk menyabungkan Angola dengan Kongo melalui jalur KA. Sehingga terang dia, Angola juga sudah masih sepaket dengan Afrika.
"Nah Angola dia berharap dari Kongo, dari Provinsi Kasai nanti bisa terhubung ke Angola. Mereka juga butuh. Mereka sudah dapat loan dari China tahun 2012. Dari spesifikasi dilihat, tetapi keretanya jalannya 30 Km per jam. Saya juga bingung kenapa," pungkasnya.
"Kami sudah berhubungan dengan salah satu trader di Afrika yang biasa membantu PTDI ke Afrika. Kami sudah diskusi dengan mereka untuk membangun 1.023 Km upgrading jalur KA dari Ibu Kota Mali sampai ke Dakar (Ibu Kota Senegal)," kata Budi dalam Webinar Strategi BUMN Menembus Pasar Global, Sabtu (10/10/2020).
(Baca Juga: Habis Kirim 200 Kereta ke Bangladesh, Inka Tancap Gas Kejar Proyek Baru )
Budi mengatakan, proyek itu sangat dinantikan kedua negara. Pasalnya pembangungan ini akan menekan biaya logistik pada kedua megara tersebut.
"Karena Mali enggak bisa keluar tanpa melalui pelabuhan Dakar. Nah ini sekarang masih pending, tapi kita akan lihat begitu sudah ada anggaran, kita akan jalan lagi. Jadi rehab dari Dakar sampai Mali nanti untuk angkutan barang. Karena angkutan barang kalau pakai truk sampainya dua minggu. Sehingga biaya mahal sekali. Jaraknya kan 1.023 Km," bebernya.
(Baca Juga: Kewalahan Penuhi Permintaan Kereta Api, INKA Bangun Baru di Banyuwangi )
Sambung dia menambahkan memproses kerja sama untuk menyabungkan Angola dengan Kongo melalui jalur KA. Sehingga terang dia, Angola juga sudah masih sepaket dengan Afrika.
"Nah Angola dia berharap dari Kongo, dari Provinsi Kasai nanti bisa terhubung ke Angola. Mereka juga butuh. Mereka sudah dapat loan dari China tahun 2012. Dari spesifikasi dilihat, tetapi keretanya jalannya 30 Km per jam. Saya juga bingung kenapa," pungkasnya.
(akr)
tulis komentar anda