Industri Batik Tak Goyah Dihantam Pandemi

Senin, 12 Oktober 2020 - 09:03 WIB
Menurut Doddy, perkembangan teknologi yang demikian cepat belakangan ini, terutama adanya revolusi industri 4.0, telah membawa perubahan luar biasa bagi sektor dunia usaha. Dia menilai teknologi telah menyentuh berbagai bidang dan berhasil mengubah perilaku manusia, termasuk pula dalam menyikapi pembuatan produk seperti pada kerajinan dan batik.

“Setiap perkembangan teknologi selalu menjanjikan kemudahan, efisiensi, serta peningkatan produktivitas. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin otomatis dan teknologi modern,” tuturnya.

Meski begitu, kehadiran dan peran teknologi tidaklah mungkin menggantikan peranan manusia secara keseluruhan. Doddy menuturkan, sentuhan teknologi itu hendaknya tidak akan membuat suatu nilai budaya yang ada dalam produk kerajinan dan batik tersebut menjadi luntur, hilang, maupun tergantikan. (Baca juga: Dua Sekolah di Solo Gelar Simulai Pembelajaran Tatap Muka)

“Jika teknologi yang digunakan bisa bersinergi dengan budaya lokal, maka penerapan teknologi tersebut akan memberikan dampak sangat positif, tentu kinerja industri akan meningkat dan budaya lokal tetap terjaga,” katanya.

Oleh karena itu, kearifan dipadukan dengan kemajuan teknologi di era industri 4.0 bersama keberlanjutan budaya bangsa, diharapkan memberi nilai tambah produk kerajinan dan batik nasional yang basisnya adalah keterampilan keempuan (craftmanship).

“Semua ini mempunyai tujuan agar industri kerajinan dan batik yang berbasis budaya lokal akan tetap berjaya di negeri sendiri, tak lekang oleh perubahan zaman,” kata Doddy.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta Titik Purwati Widowati mengatakan, pihaknya bertekad mendorong terciptanya ide dan inovasi baru dalam pengembangan industri batik serta kerajinan di tanah air.

“Kami berharap adanya pemanfaatan teknologi modern, nanti dapat berkembang menjadi produk yang kompetitif di kancah global sekaligus mendukung proses industri dari hulu hingga hilir,” tuturnya. (Lihat videonya: Pengelola Kantor Wajib Patuhi Protokol Kesehatan)

Menurut dia, untuk menyikapi berbagai tantangan serta dinamika di era revolusi industri 4.0, diperlukan langkah-langkah kolaboratif dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi dan media.

“Kami aktif memublikasikan berbagai hasil penelitian dan pengembangan yang terkait dengan industri kerajinan dan batik melalui program seminar atau lainnya,” ungkapnya. (Oktiani Endarwati)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More