OJK: Masyarakat Makin Gandrung pada Layanan Digital Banking

Rabu, 14 Oktober 2020 - 18:13 WIB
Sementara itu Direktur Information Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengaku transaksi digital turut meningkatkan potensi kejahatan siber. Untuk itu, teknologi Artificial Intelligence (AI) perlu diterapkan untuk deteksi fraud (penipuan) sedini mungkin.

"Kecanggihan dan kecepatan AI sangat efektif untuk menangani penipuan-penipuan di perbankan. Tidak ada proses manual yang dapat menyaingi kecepatan dan otomasi teknologi AI, sehingga data nasabah akan lebih aman," jelas Rico dalam kesempatan sama.

Rico mengungkapkan, Bank Mandiri telah bekerja sama dengan beberapa vendor yang memiliki teknologi AI untuk melakukan deteksi awal penipuan. Selain efisien, data-data yang dimiliki oleh perusahaan penyedia teknologi AI juga sangat berguna untuk mengamankan data dan transaksi nasabah.

(Baca Juga: Pajak Transaksi Digital Jadi Senjata Baru Dongkrak Penerimaan Negara)

Selain deteksi penipuan, Bank Mandiri juga telah mengaplikasikan teknologi AI pada proses bisnisnya. Contohnya adalah pada proses pengajuan kartu kredit dan KPR yang sudah dibantu teknologi AI.

"Kita sudah terapkan decision engine untuk pengajuan kartu kredit di Bank Mandiri. 90% prosesnya sudah dilakukan oleh AI. Dampaknya, produktivitas kita meningkat hingga 125%," jelas Rico. Teknologi AI diyakini akan membuat proses pengalaman nasabah menjadi lebih cepat dan nyaman. Dengan AI, nasabah akan semakin betah melakukan transaksi karena cepat, praktis, dan aman.
(fai)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More