Lapak Offline Berdarah-darah, UMKM Kudu Bisa Jualan Online
Senin, 19 Oktober 2020 - 18:30 WIB
JAKARTA - Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas dan SDM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mira Tayyiba mengatakan bahwa pemerintah terus mendorong pelaku UMKM bertransformasi ke digital agar tidak tergilas zaman. Apalagi pandemi Covid-19 UMKM dituntut untuk berinovasi ke teknologi digital agar dagangannya tetap tumbuh terjual dipasaran.
"Bentuknya macam-macam, misalnya ada yang langsung bergabung ke marketplace atau coba-coba dulu melalui Facebook atau Instagram," ujar Mira saat diskusi virtual, Senin (19/10/2020).
Simak Video:
Namun yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM ialah terkait kesiapan untuk meningkatkan performa usahanya ketika sudah bertransformasi ke digital. Pasalnya, ada kemungkina besar dengan beralih ke online peluang permintaan akan lebih besar sehingga perlu kesiapan untuk meningkatkan kapasitas produksi. "Jadi kalau saat berjualan offline sebuah produk bisa laku lima namun terjadi peningkatan penjualan ketika masuk ke online. Maka UMKM ini harus siap juga secara produksi," kata Mira.
Dia menegaskan model pengembangan semacam ini merupakan bentuk adaptasi yang harus dijalani oleh pada pelaku UMKM, saat mereka mulai memasuki ranah digital demi mengembangkan bisnisnya. "Jangan sampai nanti mereka (pelaku UMKM) tidak memberikan kepastian kepada calon pembeli, sehingga para pembelinya justru kapok untuk bertransaksi dengan mereka," ujar Mira.
Sebab, selain memberikan rasa nyaman kepada pada konsumen dari produk-produknya tersebut para UMKM diharapkan juga mampu menyadari seberapa besar kemanfaatan untuk masuk ke sektor digital dibandingkan model bisnis konvensional yang mereka jalani sebelumnya. "Nah, kalau pemahamannya sudah sampai seperti itu, berarti kemanfaatan dia untuk masuk ke sektor digital juga sudah mulai bisa dirasakan dibandingkan sebelumnya," kata dia.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
"Bentuknya macam-macam, misalnya ada yang langsung bergabung ke marketplace atau coba-coba dulu melalui Facebook atau Instagram," ujar Mira saat diskusi virtual, Senin (19/10/2020).
Simak Video:
Namun yang perlu diperhatikan para pelaku UMKM ialah terkait kesiapan untuk meningkatkan performa usahanya ketika sudah bertransformasi ke digital. Pasalnya, ada kemungkina besar dengan beralih ke online peluang permintaan akan lebih besar sehingga perlu kesiapan untuk meningkatkan kapasitas produksi. "Jadi kalau saat berjualan offline sebuah produk bisa laku lima namun terjadi peningkatan penjualan ketika masuk ke online. Maka UMKM ini harus siap juga secara produksi," kata Mira.
Dia menegaskan model pengembangan semacam ini merupakan bentuk adaptasi yang harus dijalani oleh pada pelaku UMKM, saat mereka mulai memasuki ranah digital demi mengembangkan bisnisnya. "Jangan sampai nanti mereka (pelaku UMKM) tidak memberikan kepastian kepada calon pembeli, sehingga para pembelinya justru kapok untuk bertransaksi dengan mereka," ujar Mira.
Sebab, selain memberikan rasa nyaman kepada pada konsumen dari produk-produknya tersebut para UMKM diharapkan juga mampu menyadari seberapa besar kemanfaatan untuk masuk ke sektor digital dibandingkan model bisnis konvensional yang mereka jalani sebelumnya. "Nah, kalau pemahamannya sudah sampai seperti itu, berarti kemanfaatan dia untuk masuk ke sektor digital juga sudah mulai bisa dirasakan dibandingkan sebelumnya," kata dia.
Lihat Juga: Program Pemberdayaan BRI Klasterku Hidupku Antar Petani Ini Sukses Kembangkan Budidaya Alpukat
(nng)
tulis komentar anda