Kolaborasi dengan BP Tapera, KPR BNI Makin Tumbuh Pesat

Senin, 19 Oktober 2020 - 21:30 WIB
Bank BNI optimistis kerjasama dengan BP Tapera mampu mendorong pertumbuhan KPR. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia Tbk. siap menjadi mitra Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk mengakselerasi kepemilikan hunian terjangkau bagi masyarakat Indonesia. Bank BNI optimistis kerjasama dengan BP Tapera mampu mendorong pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).

"Hal tersebut terutama dengan adanya program kerjasama berupa Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahaan (FLPP)," ujar Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI Sis Apik Wijayanto saat diskusi virtual di Jakarta, Senin (19/10/2020).



Di sisi lain, bonus demografi juga menjadi peluang untuk meningkatkan BNI Griya atau produk KPR yang diterbitkan oleh bank BUMN tersebut. Mengingat jumlah penduduk semakin bertambah terutama didorong pertumbuhan pembelian rumah segmen milenial.



"BNI sebagai salah satu bank yang menyalurkan KPR dengan nama BNI GRIYA selalu siap mendukung program pemerintah untuk pemenuhan rumah masyarakat Indonesia terutama generasi milenial," jelasnya.

Sebagai informasi, program yang ditawarkan ialah BNI Griya Komersil dan BNI Griya Subsidi Pemerintah. Untuk program komersil, saat ini BNI Griya menawarkan suku bunga ringan mulai 4,74% efektif dan opsi angsuran bayar bunga saja hingga 2 tahun pertama yang merupakan salah satu bentuk kemudahan calon debitur agar tetap dapat memiliki rumah khususnya di masa pandemi Covid-19.



Selain itu, pengajuan KPR juga dapat dilakukan secara online melalui www.bni.co.id, BNI mobile banking atau mengisi e-form di http://bit.ly/eFormBNIGriya. Sedangkan untuk KPR Subsidi pemerintah, di antaranya terdapat Program FLPP, Program SSB, Program BP2BT, dan Program BPJSTK MLT.

"BNI juga menyalurkan kredit konstruksi untuk pengembang dengan skema paket kerjasama pembiayaan pembangunan perumahan sampai penjualan. Hingga september 2020 BNI telah menyalurkan kredit konstruksi kepada developer sebesar Rp2,8 triliun," ungkap Sis Apik.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More