Setahun Jokowi-Ma'ruf, Indef Dorong Percepatan Penanganan Pandemi

Selasa, 20 Oktober 2020 - 12:14 WIB
Penanganan pandemi oleh pemerintah diharapkan lebih cepat untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Setahun Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin memerintah, banyak hal yang disoroti oleh para ekonom. Khususnya terkait pandemi Covid-19 yang berdampak luas terhadap aspek sosial-ekonomi masyarakat.

Terkait penanganan pandemi Covid-19, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira kepada SINDOnews memberikan sedikit catatan. Penanganan pandemi diharapkannya bisa dipercepat untuk mendukung pemulihan ekonomi.

(Baca Juga: Penanganan Pandemi Harus Selaras Antara Kesehatan dan Ekonomi)



"Penanganan pandemi yang lambat membuat pertumbuhan ekonomi nasional sempat menurun hingga menyentuh level -5,32% di kuartal II/2020," kata Bhima, Selasa (20/10/2020).

Bhima mendorong pemerintah meniru langkah China yang merupakan negara asal pandemi tersebut. Negeri Tirai Bambu itu berhasil mencatatkan pertumbuhan positif 3,2% di periode yang sama. Bahkan, China sukses mencatatkan pertumbuhan 4,9% pada kuartal III/2020 dibandingkan tahun sebelumnya.

Respons yang cepat pada pemutusan rantai pandemi juga menimbulkan efek yang sama pada Vietnam. Ekonomi Vietnam pada kuartal II/2020 juga tumbuh positif 0,3% berkat keputusan segera melakukan lockdown dan merupakan negara pertama yang memutus penerbangan dengan China.

(Baca Juga: Tumbuh 4,9% di Kuartal III, Ekonomi China Jadi Harapan Dunia)

Bhima juga menyoroti kesiapan pemerintah dalam hal stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN) guna menghadapi resesi ekonomi. Stimulus yang disediakan relatif kecil, hanya 4,2% dari produk domestik bruto (PDB), sementara negara tetangga seperti Malaysia menyisihkan 20,8% dan Singapura 13%.

"Stimulus kesehatan dalam PEN hanya dialokasikan 12%, sementara korporasi mendapatkan 24% stimulus. Ada ketimpangan antara penyelamatan kesehatan dibandingkan ekonomi," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More