IPO Melambungkan Kekayaan Miliarder China

Rabu, 28 Oktober 2020 - 06:01 WIB
Zhong memulai petualangan sejak akhir 1980-an setelah mengundurkan diri sebagai reporter dan memilih berbisnis air kemasan di Hainan. Pada 1996, dia mendirikan Nongfu Spring, perusahaan minuman. Dia juga mengakuisisi perusahaan farmasi Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise Co. Perusahaan farmasi tersebut juga memproduksi rapid test Covid-19 yang diakui Amerika Serikat.

Selain Zhong, Gan Zhongru, mantan dosen di Universitas Peking, juga menjadi miliarder setelah perusahaannya, Gan & Lee Pharmaceuticals, melaksanakan IPO. Kekayaan Gan kini mencapai USD6,1 miliar. Goldman Sachs Group Inc dan Hillhouse Capital Management merupakan investor yang membeli saham perusahaan tersebut.

Sedikitnya 24 orang menjadi miliarder di China dari Januari hingga Juni lalu karena IPO. Melansir Bloomberg Billionaire Index, mereka adalah mantan guru, akuntan, dan pengembang peranti lunak. Melaksanakan IPO menjadi strategi bagi miliarder untuk meningkatkan kekayaan. Strategi itu juga sangat tepat dilaksanakan ketika pandemi korona melanda seluruh dunia. IPO juga menangkap peluang euforia ketika banyak investor China tertarik untuk membeli saham.

Sebanyak lebih dari 118 perusahaan melaksanakan IPO di Shanghai dan Shenzhen hingga Juni lalu dan mampu meraup USD20 miliar. Itu meningkat dua kali lipat dibandingkan semester awal 2019. Shanghai pun menjadi lokasi IPO nomor satu dan mengalahkan New York dan Hong Kong.

“Covid-19 memiliki dampak signifikan terhadap aktivitas IPO di China,” kata Kepala Greater China IPO di EY, Terence Ho. “Saham IPO di China terus berkembang. Ini menunjukkan pertumbuhan investor semakin banyak,” ungkapnya. (Lihat videonya: Tolak Omnibus Law, Ribuan Buruh Kembali Turun ke Jalan)

Ho mengungkapkan, IPO merupakan proses untuk menambah nilai perusahaan. Itu juga bisa membuat suatu perusahaan menjadi adder premium. “IPO mampu mengungkap kekayaan tersembunyi para miliarder,” kata Ho.

Perusahaan yang menggelar IPO saat pandemi pun beragam. Namun, perusahaan perawatan kesehatan dan teknologi menjadi sektor yang sangat berpotensi untuk melakukan IPO. “Kita memperkirakan banyak perusahaan yang tidak terkena dampak korona akan mendominasi IPO hingga tahun depan,” kata John Lee, wakil pemimpin Greater China di UBS Global Banking. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More