Mencermati Strategi Bisnis Hotel yang Akan Rebound di 2021
Kamis, 29 Oktober 2020 - 23:11 WIB
Dicky optimistis, bisnis hotel mulai rebound di tahun depan dengan alasan yang sederhana yaitu dengan melihat data perumbuhan ekonomi yang sesuai dengan APBN 2021 sebesar 5%, inflasi di 3% dan ditambah dengan adanya modal besar Indonesia berupa populasi penduduk yang mencapai 265 juta, tingkat optimisme masyarakat Indonesia juga berada di urutan ke 3 dunia, serta mobilitas yang tinggi dimana semua itu menjadi indikator opstimisme bisnis hotel di tahun 2021.
"Kita tidak mungkin hanya fokus mengelola krisisnya saja tanpa menyiapkan strategi & peluang pulihnya bisnis hotel di tahun depan agar ketika ekonomi mulai membaik, kita tidak ketinggalan. Karena pada saat itu kita harus tahu bahwa customer behavior sudah berubah, needs customer juga sudah berubah, bisnis model berubah, kompetisi pun ikut berubah," ungkapnya.
"Kita jangan melihat krisis ini hanya secara biasa-biasa saja, tetapi lihat secara ekstrim dan pastikan agar organisasi kita bisa adaptif, menjadi lebih ramping dengan right sizing di struktur organisasi yang ada agar hotel menjadi agile dan siap berkompetisi. Hanya mereka yang kreatif, produktif dan inovatif, yang memiliki spirit entrepreneurship yang akan melihat kondisi ini hanya dari sisi peluang," paparnya.
Dari 52 hotel yang dikelola pada seluruh Indonesia, sudah ada 40 hotel yang okupansinya berada di atas 60% sedangkan 12 sisanya terus bergerak naik. Karena semua tim dalam perusahaan adalah seperti enterpreneurs yang memiliki jiwa entrepreneurship, berani melihat dan mengambil opprtunity dengan tetap memperhitungkan resiko.
Salah satu pembahasan penting lain yang disampaikan dalam GM & Sales Marketing Conference tersebut selain tentang adanya perubahan di bisnis hotel, penggunaan standard baru dalam menyikapi perubahan global dan strategi ampuh untuk memenangkan kembali bisnis hotel.
Strategi yang digunakan antara satu kota dengan kota lainnya berbeda-beda, kita harus bisa melihat local insight-nya, karakternya, dan juga demand-nya setelah itu baru kita bisa melakukan local adjustment yang sesuai.
Intuisi bisnis juga sangat penting untuk kondisi saat ini namun tetap harus rasional, visi bisa berubah setiap bulan bahkan setiap minggu, yang juga diperlukan dalam membuat planning bukan berupa planning jangka panjang namun untuk jangka pendek.
Ambil kesempatan secara cepat dan berani berspekulasi untuk jangka pendek. Beberapa strategi ampuh yang dimaksud oleh Dicky Sumarsono dalam mengoptimalkan pencapaian revenue di 52 hotel Azana yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain adalah dengan menghidupkan mesin pertumbuhan revenue, seperti:
1) menambah investasi dan waktu yang lebih banyak di aktivitas online (SEO activities, social media dan Google Ads) karna pandemi kali ini telah menjadi katalisator dan akselerator proses digital.
2) mengalokasikan budget iklan dari yang marginal ke high impact opportunity, bisa di sektor yang sama dengan kategori yang sama, target yang sama dan segmen yang sama namun menggunakan multiple produk. 3) organisasi harus lebih fokus, ada penguatan tambahan di masing-masing bidang dan di masing-masing segmen, dengan melakukan narrow targeting yang tepat.
"Kita tidak mungkin hanya fokus mengelola krisisnya saja tanpa menyiapkan strategi & peluang pulihnya bisnis hotel di tahun depan agar ketika ekonomi mulai membaik, kita tidak ketinggalan. Karena pada saat itu kita harus tahu bahwa customer behavior sudah berubah, needs customer juga sudah berubah, bisnis model berubah, kompetisi pun ikut berubah," ungkapnya.
"Kita jangan melihat krisis ini hanya secara biasa-biasa saja, tetapi lihat secara ekstrim dan pastikan agar organisasi kita bisa adaptif, menjadi lebih ramping dengan right sizing di struktur organisasi yang ada agar hotel menjadi agile dan siap berkompetisi. Hanya mereka yang kreatif, produktif dan inovatif, yang memiliki spirit entrepreneurship yang akan melihat kondisi ini hanya dari sisi peluang," paparnya.
Dari 52 hotel yang dikelola pada seluruh Indonesia, sudah ada 40 hotel yang okupansinya berada di atas 60% sedangkan 12 sisanya terus bergerak naik. Karena semua tim dalam perusahaan adalah seperti enterpreneurs yang memiliki jiwa entrepreneurship, berani melihat dan mengambil opprtunity dengan tetap memperhitungkan resiko.
Salah satu pembahasan penting lain yang disampaikan dalam GM & Sales Marketing Conference tersebut selain tentang adanya perubahan di bisnis hotel, penggunaan standard baru dalam menyikapi perubahan global dan strategi ampuh untuk memenangkan kembali bisnis hotel.
Strategi yang digunakan antara satu kota dengan kota lainnya berbeda-beda, kita harus bisa melihat local insight-nya, karakternya, dan juga demand-nya setelah itu baru kita bisa melakukan local adjustment yang sesuai.
Intuisi bisnis juga sangat penting untuk kondisi saat ini namun tetap harus rasional, visi bisa berubah setiap bulan bahkan setiap minggu, yang juga diperlukan dalam membuat planning bukan berupa planning jangka panjang namun untuk jangka pendek.
Ambil kesempatan secara cepat dan berani berspekulasi untuk jangka pendek. Beberapa strategi ampuh yang dimaksud oleh Dicky Sumarsono dalam mengoptimalkan pencapaian revenue di 52 hotel Azana yang tersebar di seluruh Indonesia antara lain adalah dengan menghidupkan mesin pertumbuhan revenue, seperti:
1) menambah investasi dan waktu yang lebih banyak di aktivitas online (SEO activities, social media dan Google Ads) karna pandemi kali ini telah menjadi katalisator dan akselerator proses digital.
2) mengalokasikan budget iklan dari yang marginal ke high impact opportunity, bisa di sektor yang sama dengan kategori yang sama, target yang sama dan segmen yang sama namun menggunakan multiple produk. 3) organisasi harus lebih fokus, ada penguatan tambahan di masing-masing bidang dan di masing-masing segmen, dengan melakukan narrow targeting yang tepat.
tulis komentar anda