Ekonomi Sepekan: Gaduh Upah Buruh, Bank Gagal hingga Uji Coba LRT
Minggu, 01 November 2020 - 08:00 WIB
JAKARTA - Dalam sepekan terakhir, banyak peristiwa ekonomi yang terjadi di Indonesia. Hal ini seiring adanya perubahan kebijakan pemerintah dalam memulihkan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya soal gaduh Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 yang tidak naik atau masih sama dengan UMP 2020. Keputusan tersebut mempertimbangkan perlindungan dan keberlangsungan bekerja bagi pekerja atau buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Nah, berikut rangkuman berita ekonomi seksi dan terus diperbincanhkan dan terjadi selama sepekan ini:
1. Laba Bank BUMN Merosot
Bank dengan kode emiten BMRI ini meraih laba bersih Rp14,02 triliun pada kuartal III-2020 (Juli-September). Perolehan laba tersebut lebih rendah 30,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,25 triliun.
Adapun penurunan laba bersih Bank Mandiri sejalan dengan pendapatan operasional yang turun menjadi Rp 62,97 triliun dari Rp64,96 triliun. Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi perseroan mencapai 14,92% secara tahunan, menjadi Rp1.024,2 triliun, di mana komposisi dana murah mencapai 61,9%. Lalu, Bank dengan kode emiten BBNI ini meraih laba bersih Rp4,32 triliun hingga September 2020. Perolehan tersebut turun 63,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,97 triliun.
Pendapatan bunga bersih BNI minus 0,8%. Namun, situasi tersebut diimbangi dengan penurunan beban bunga 8%, sehingga net interest margin (NIM) terjaga di level 4,3%, Rasio kecukupan pencadangan (coverage ratio) BNI hingga kuartal III-2020 berada pada level 206,9 persen, lebih besar dibandingkan kuartal III-2019 yang sebesar 159,2%.
2. Uji Coba LRT Tanpa Masinis
Salah satunya soal gaduh Upah Minimum Provinsi (UMP) 2021 yang tidak naik atau masih sama dengan UMP 2020. Keputusan tersebut mempertimbangkan perlindungan dan keberlangsungan bekerja bagi pekerja atau buruh serta menjaga kelangsungan usaha, perlu dilakukan penyesuaian terhadap penetapan upah minimum pada situasi pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Nah, berikut rangkuman berita ekonomi seksi dan terus diperbincanhkan dan terjadi selama sepekan ini:
1. Laba Bank BUMN Merosot
Bank dengan kode emiten BMRI ini meraih laba bersih Rp14,02 triliun pada kuartal III-2020 (Juli-September). Perolehan laba tersebut lebih rendah 30,73% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp20,25 triliun.
Adapun penurunan laba bersih Bank Mandiri sejalan dengan pendapatan operasional yang turun menjadi Rp 62,97 triliun dari Rp64,96 triliun. Selain itu, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) konsolidasi perseroan mencapai 14,92% secara tahunan, menjadi Rp1.024,2 triliun, di mana komposisi dana murah mencapai 61,9%. Lalu, Bank dengan kode emiten BBNI ini meraih laba bersih Rp4,32 triliun hingga September 2020. Perolehan tersebut turun 63,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,97 triliun.
Pendapatan bunga bersih BNI minus 0,8%. Namun, situasi tersebut diimbangi dengan penurunan beban bunga 8%, sehingga net interest margin (NIM) terjaga di level 4,3%, Rasio kecukupan pencadangan (coverage ratio) BNI hingga kuartal III-2020 berada pada level 206,9 persen, lebih besar dibandingkan kuartal III-2019 yang sebesar 159,2%.
2. Uji Coba LRT Tanpa Masinis
Lihat Juga :
tulis komentar anda