Tahun 2024 BKPM Patok Realisasi Investasi Rp1.239,3 triliun

Rabu, 04 November 2020 - 11:20 WIB
Foto/ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi Indonesia pada 2021 sebesar Rp858,5 triliun. Bahkan, hingga 2024 realisasi investasi dalam negeri ditetapkan sebesar Rp1.239,3 triliun. ( Baca juga: Investasi di Jawa Melempem, Luar Jawa Justru Melesat )

Staf Ahli Bidang Peningkatan Daya Saing Penanaman Modal BKPM Heldy Satrya Putera mengatakan, target tersebut sudah dirumuskan dalam Renstra atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) BKPM Tahun 2020-2024. Dengan demikian, hingga 2024 BKPM optimistis realisasi nilai investasi dalam negeri naik sebesar 50%.

"Di tahun depan target kita dari 2020 hingga 2024 akan meningkat hampir 50%, Di tengah pandemi seperti ini bukan hal mudah untuk mencapainya. Ini adalah hal yang harus kita lihat, harus mengarah untuk meningkatkan daya saing," ujar Heldy.



Untuk target tahun depan, nilai realisasi penanaman modal sektor sekunder sebesar Rp205,7 triliun, sebaran penanaman modal di luar Jawa senilai 49,0%. Sementara itu kontribusi investasi dalam negeri di sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar 49,3%.

BKPM juga mencatat, realisasi penanaman modal di luar Jawa pada kuartal III 2020 tercatat Rp110,4 triliun atau sebesar 52,8%. Angka ini meningkat 17,9% dibandingkan dengan periode yang sama 2019.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal (Dalaks) BKPM Imam Soejoedi menyebut, realisasi investasi di luar Jawa tersebut membuat investasi di daerah mengungguli nilai investasi di Jawa.

Sementara, pada pada periode yang Sama tahun ini realisasi investasi di Jawa sebesar Rp98,6 triliun atau 47,2%. Angka ini turun sebesar 12% dibandingkan pada kuartal serupa tahun lalu.

“Lebih besarnya porsi realisasi investasi di luar Jawa dibanding Jawa kali ini merupakan pertama kali sejak data realisasi investasi Triwulan IV tahun 2016 lalu. Ke depan, harapannya pemerataan investasi di luar Jawa dapat terus terwujud. Yang perlu dicatat, investasi yang ditangani oleh BKPM di sektor riil saja, tidak termasuk sektor migas (minyak dan gas) dan keuangan,” ujar Imam

Salah satu faktor pendorong pemerataan realisasi investasi ke luar Jawa adalah infrastruktur yang memadai serta ketersediaan bahan baku. ( Baca juga: Quick Count Pilpres AS: Electoral Votes Sementara Biden 209, Trump 112 )

Imam menyebut, daerah non-Jawa semakin memiliki daya tarik bagi investor. Hal itu karena infrastruktur yang sudah dibangun di periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi. Bahkan, pemerintah terus melakukan pembangunan infrastruktur di luar Jawa.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More