Ngeri! SKK Migas Targetkan Pengeboran 1.000 Sumur Setahun
Kamis, 05 November 2020 - 01:55 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pengeboran 500 hingga 1.000 sumur per tahunnya. Langkah itu untuk menegjar target 1 juta barel di 2030. Dengan begitu, maka upaya SKK Migas untuk menargetkan lifting 1 juta barrel minyak per hari (BOPD) pada 2030 dapat direalisasikan.
"Nggak bisa lagi 100 sumur sampai 200 sumur per tahun. Tapi harus 500 sumur sampai 1.000 sumur per tahun," Kepala Divisi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Wahju juga mengutarakan, masih ada metode atau cara lain untuk mencapai target tersebut. Di mana, pihaknya bisa melakukan Enhanced Oil Recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut yang menggunakan energi luar reservoir. "Masih ada Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi. Industri (bisa) bergairah," kata dia.
EOR sendiri memang menjadi instrumen manajemen SKK Migas. Teknologi ini menjadi salah satu pilar dari sepuluh pilar yang sudah dirumuskan. Sembilan diantaranya adalah improvisasi lapangan eksisting, mempercepat cadangan migas menjadi energi, dan mendorong eksplorasi secara masif.
Enam pilar lainnya adalah mengutamakan barang dan jasa dalam negeri yang programnya tengah dibuat. Lalu pilar decommissioning, meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di industri ini, menggaet investasi dengan rezim fiskal yang baru yaitu Cost Recovery dan Gross Split. Lalu, yang penting juga, kata dia, adaptasi teknologi dan digitalisasi dalam kegiatan hulu migas.
"Nggak bisa lagi 100 sumur sampai 200 sumur per tahun. Tapi harus 500 sumur sampai 1.000 sumur per tahun," Kepala Divisi Eksploitasi SKK Migas Wahju Wibowo dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (4/11/2020).
Wahju juga mengutarakan, masih ada metode atau cara lain untuk mencapai target tersebut. Di mana, pihaknya bisa melakukan Enhanced Oil Recovery (EOR) atau pengurasan minyak tahap lanjut yang menggunakan energi luar reservoir. "Masih ada Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi. Industri (bisa) bergairah," kata dia.
EOR sendiri memang menjadi instrumen manajemen SKK Migas. Teknologi ini menjadi salah satu pilar dari sepuluh pilar yang sudah dirumuskan. Sembilan diantaranya adalah improvisasi lapangan eksisting, mempercepat cadangan migas menjadi energi, dan mendorong eksplorasi secara masif.
Enam pilar lainnya adalah mengutamakan barang dan jasa dalam negeri yang programnya tengah dibuat. Lalu pilar decommissioning, meningkatkan kapabilitas sumber daya manusia di industri ini, menggaet investasi dengan rezim fiskal yang baru yaitu Cost Recovery dan Gross Split. Lalu, yang penting juga, kata dia, adaptasi teknologi dan digitalisasi dalam kegiatan hulu migas.
(nng)
tulis komentar anda