Waduh, Cadangan Minyak dan Gas RI Trennya Terus Turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina mengakui cadangan minyak dan gas (migas) di Indonesia mengalami penurunan. Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan tren cadangan migas terus menurun. Sementara pada tahun ini, produksi migas ditargetkan sebesar Rp700 ribu per barel.
"Cadangan migas Indonesia ini trennya semakin turun. Namun demikian pemerintah pun telah menetapkan rencana peningkatan cadangan migas dan produksi minyak dan gas (migas) karena mengingat demand-nya masih ada," ujar Nicke dalam video virtual, Selasa (6/10/2020).
(Baca Juga: Pertamina Pastikan Cadangan Migas 44% Lebih Tinggi dari Target )
Dia melanjutkan, pemerintah menetapkan target 1 juta barel di 2023 untuk pasokan migas. Ditambah menurutnya dengan kehadiran Blok Rokan ini bisa membuat produksi migas Pertamina semakin meningkat.
"Kita mulai depan kontribusi lebih lagi dengan bergabung Blok Rokan yang dikelola pertamina," bebernya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya untuk mencapai target produksi minyak dan gas bumi (migas) jangka panjang di tahun 2030 dan persiapan strategi produksi di tahun 2021.
(Baca Juga: 7 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia )
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan. telah menggandeng 98 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta berkolaborasi untuk mengasilkan ide sebagai usaha mencapai target produksi yang ditetapkan dalam long term plan (LTP 1 juta BOPD ataupun pencapaian target produksi tahun 2021.
"Dari diskusi yang ada, KKKS antara lain meminta dukungan pada proses perizinan yang masif, juga percepatan komersialisasi agar pengembangan lapangan dapat segera dilakukan, dan transformasi yang dilakukan dengan cepat. Untuk itu saya mengucap terima kasih karena pada akhir diskusi, SKK Migas dan KKKS dapat menghasilkan komitmen bersama untuk melaksanakan program kerja tersebut," tukasnya.
"Cadangan migas Indonesia ini trennya semakin turun. Namun demikian pemerintah pun telah menetapkan rencana peningkatan cadangan migas dan produksi minyak dan gas (migas) karena mengingat demand-nya masih ada," ujar Nicke dalam video virtual, Selasa (6/10/2020).
(Baca Juga: Pertamina Pastikan Cadangan Migas 44% Lebih Tinggi dari Target )
Dia melanjutkan, pemerintah menetapkan target 1 juta barel di 2023 untuk pasokan migas. Ditambah menurutnya dengan kehadiran Blok Rokan ini bisa membuat produksi migas Pertamina semakin meningkat.
"Kita mulai depan kontribusi lebih lagi dengan bergabung Blok Rokan yang dikelola pertamina," bebernya.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupaya untuk mencapai target produksi minyak dan gas bumi (migas) jangka panjang di tahun 2030 dan persiapan strategi produksi di tahun 2021.
(Baca Juga: 7 Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar di Dunia )
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan. telah menggandeng 98 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk mengidentifikasi dan mengatasi tantangan serta berkolaborasi untuk mengasilkan ide sebagai usaha mencapai target produksi yang ditetapkan dalam long term plan (LTP 1 juta BOPD ataupun pencapaian target produksi tahun 2021.
"Dari diskusi yang ada, KKKS antara lain meminta dukungan pada proses perizinan yang masif, juga percepatan komersialisasi agar pengembangan lapangan dapat segera dilakukan, dan transformasi yang dilakukan dengan cepat. Untuk itu saya mengucap terima kasih karena pada akhir diskusi, SKK Migas dan KKKS dapat menghasilkan komitmen bersama untuk melaksanakan program kerja tersebut," tukasnya.
(akr)