Sah Dicap Resesi, Pemerintah Harus Fokus Tanggulangi Pandemi

Kamis, 05 November 2020 - 11:56 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Indonesia resmi masuk resesi berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 minus 3,49% (year on year/yoy). ( Baca juga:Hey Orang Tajir! Yuk Bantu Ekonomi Indonesia, Jangan Cuman Disimpen Duitnya )

Dengan demikian, Indonesia tercatat mengalami resesi setelah dua kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonominya negatif. Direktur Riset CORE Indonesia menuturkan, resesi itu hanya stempel untuk kondisi enam bulan terakhir yang pertumbuhan ekonominya negatif.

"Kita triwulan II (April mei Juni) negatif, triwulan III (juli agustus september) juga negatif, artinya kita sudah resesi. Nah pengumuman BPS ini mengkonfirmasi saja kalau kita sudah mengalami resesi," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Kamis (5/11/2020).

Menurut dia, resesi memang tidak bisa dielakkan di tengah pandemi. Semua negara yang masih mengalami pandemi masuk ke jurang resesi. China selamat dari resesi karena mampu lebih awal mengakhiri pandemi.

"Hal positif yang kita ambil dari pertumbuhan ekonomi pada kuartal III adalah adanya perbaikan dibandingkan kuartal II. Trend perbaikan ini diperkirakan akan berlanjut pada kuartal IV," beber dia. ( Baca juga:Atas Nama Presiden, Mendagri Tito Karnavian Lantik Gubernur Aceh )

Perbaikan ekonomi akan semakin cepat apabila pandemi bisa lebih cepat ditanggulangi. Fokus pemerintah sebaiknya lebih kepada penanggulangan pandemi, maka perekonomian akan membaik ketika pandemi berakhir.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More