Hey Orang Tajir! Yuk Bantu Ekonomi Indonesia, Jangan Cuman Disimpen Duitnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di triwulan ketiga tahun 2020, alias resesi. Nah untuk itu, peran orang kaya penting dalam memulihkan ekonomi Indonesia, ketika nasabah tajir memilih mengendapkan dana di perbankan nasional ketimbang melakukan transaksi.
"Peran orang kaya sangat penting dalam pemulihan ekonomi. Data LPS per Juni 2020 menyebutkan bahwa nominal simpanan diatas Rp5 miliar mengalami kenaikan sebesar 7,3% sejak awal tahun 2020. Ini adalah kelompok nominal simpanan yang nilainya Rp3.012 triliun," kata Pengamat Indef Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal News di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca Juga: Nasabah Tajir Lebih Suka Menabung )
Badan Pusat Statistik (BPS) juga baru akan segera mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III 2020 pada Kamis, 5 November 2020, hari ini. Meski begitu, sejumlah pihak termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di triwulan ketiga ini, alias resesi.
(Baca Juga: Survei DBS: Masyarakat Lebih Suka Nabung dan Ngerem Belanja )
Jika orang kaya mulai berbelanja maka perputaran ekonomi juga semakin cepat. Sebaliknya jika orang kaya menunda belanja maka efek ke pemulihan ekonomi lebih lambat.
"Dari data BPS tercatat 20% kelompok pengeluaran paling atas berkontribusi 45,4% terhadap total konsumsi secara nasional," tandasnya.
"Peran orang kaya sangat penting dalam pemulihan ekonomi. Data LPS per Juni 2020 menyebutkan bahwa nominal simpanan diatas Rp5 miliar mengalami kenaikan sebesar 7,3% sejak awal tahun 2020. Ini adalah kelompok nominal simpanan yang nilainya Rp3.012 triliun," kata Pengamat Indef Bhima Yudhistira saat dihubungi MNC Portal News di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
(Baca Juga: Nasabah Tajir Lebih Suka Menabung )
Badan Pusat Statistik (BPS) juga baru akan segera mengumumkan pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal III 2020 pada Kamis, 5 November 2020, hari ini. Meski begitu, sejumlah pihak termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di triwulan ketiga ini, alias resesi.
(Baca Juga: Survei DBS: Masyarakat Lebih Suka Nabung dan Ngerem Belanja )
Jika orang kaya mulai berbelanja maka perputaran ekonomi juga semakin cepat. Sebaliknya jika orang kaya menunda belanja maka efek ke pemulihan ekonomi lebih lambat.
"Dari data BPS tercatat 20% kelompok pengeluaran paling atas berkontribusi 45,4% terhadap total konsumsi secara nasional," tandasnya.
(akr)