Indonesia Resesi, Pengangguran Melonjak Jadi 9,77 Juta Orang
Kamis, 05 November 2020 - 19:15 WIB
JAKARTA - Ekonomi Indonesia kini mengalami resesi setelah mengalami pertumbuhan minus dua kuartal secara berturut-turut. Diketahui pertumbuhan ekonomi dilaporkan minus 3,49% pada kuartal III-2020.
Seiring itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran semakin melonjak karena pandemi Covid-19. Dimana jumlah pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III 2020.
Rinciannya, terdapat 29,12 juta orang (14,28% penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (2,56 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,76 juta orang). Sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03 juta orang).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 7,07% atau meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019. "Ini meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019," kata Suhariyanto dalam video virtual, Kamis (5/11/2020).
Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 3,77 persen poin dan 3,42% poin.
Baca Juga: Angka Pengangguran di Makassar Menurun
Sementara angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,24% poin. "Penduduk yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang, turun sebanyak 0,31 juta orang dari Agustus 2019," paparnya.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Pertanian (2,23% poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Industri Pengolahan (1,30% poin). Selain itu sebanyak 77,68 juta orang (60,47%) bekerja pada kegiatan informal, naik 4,59% poin dibanding Agustus 2019.
Seiring itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan angka pengangguran semakin melonjak karena pandemi Covid-19. Dimana jumlah pengangguran naik 2,67 juta orang menjadi 9,77 juta orang pada kuartal III 2020.
Rinciannya, terdapat 29,12 juta orang (14,28% penduduk usia kerja) yang terdampak Covid-19, terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (2,56 juta orang), Bukan Angkatan Kerja (BAK) karena Covid-19 (0,76 juta orang). Sementara tidak bekerja karena Covid-19 (1,77 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 (24,03 juta orang).
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2020 sebesar 7,07% atau meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019. "Ini meningkat 1,84% poin dibandingkan dengan Agustus 2019," kata Suhariyanto dalam video virtual, Kamis (5/11/2020).
Dalam setahun terakhir, persentase pekerja setengah penganggur dan persentase pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 3,77 persen poin dan 3,42% poin.
Baca Juga: Angka Pengangguran di Makassar Menurun
Sementara angkatan kerja pada Agustus 2020 sebanyak 138,22 juta orang, naik 2,36 juta orang dibanding Agustus 2019. Sejalan dengan kenaikan jumlah angkatan kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga naik sebesar 0,24% poin. "Penduduk yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang, turun sebanyak 0,31 juta orang dari Agustus 2019," paparnya.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah Sektor Pertanian (2,23% poin). Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar yaitu Sektor Industri Pengolahan (1,30% poin). Selain itu sebanyak 77,68 juta orang (60,47%) bekerja pada kegiatan informal, naik 4,59% poin dibanding Agustus 2019.
(tri)
tulis komentar anda