Duh! Cadangan Dolar Berkurang, Pemerintah dan Bank Sentral 'Berebutan'

Jum'at, 06 November 2020 - 11:07 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Ekonom Indef Nailul Huda mengatakan penurunan cadangan devisa (cadev) pada bulan Oktober bisa mengkhawatirkan. Pasalnya, ketika cadev berkurang, utang pemerintah justru bertambah. ( Baca juga:Ekonom Sebut Cadangan Devisa RI Masih Aman Meski Menurun )

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2020 sebesar USD133,7 miliar. Angka itu turun USD1,5 miliar dibandingkan dengan posisi akhir September 2020 sebesar USD135,2 miliar.

"Dengan cadev yang cenderung menurun bisa menimbulkan kekhawatiran tentang utang pemerintah. Jangan sampai utang pemerintah bertambah besar namun penanganan Covid-19 belum berjalan optimal," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Jumat (6/12/2020).



Menurutnya, penurunan cadev di masa pandemi ini lebih disebabkan oleh keperluan pembayaran utang pemerintah yang semakin tinggi dan keperluan strategi Bank Indonesia untuk menjaga rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan dunia.

"Yang harus dikhawatirkan adalah utang pemerintah untuk penanganan Covid-19 semakin tinggi," tandasnya.

Saat ini posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,7 bulan impor atau 9,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. ( Baca juga:Kisah Naqsyaband Berlagak Tuli dan Bodoh dalam Pengajaran Langsung )

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More