Transformasi Gedung Sarinah, Department Store Modern Pertama di Indonesia
Minggu, 10 Mei 2020 - 12:07 WIB
JAKARTA - Seluruh tenant yang berada di Gedung Sarinah akan ditutup, seiring rencana renovasi gedung yang berada di Jalan MH Thamrin tersebut. Hal itu bakal mengikuti penurupan Mcd Sarinah yang telah lebih dulu dilakukan mulai hari ini.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, beberapa tenant lain yang juga ditutup setelah McDonald's yakni Gokana Ramen & Teppan, dan KFC. Untuk waktunya sendiri, terang dia akan mengikuti kebijakan dari setiap tenant masing-masing.
"Oh semua tenant yang ada di Sarinah kalau sudah mulai pekerjaan (renovasi) karena disitu tenantnya bermacam-macam. Karena ini bagian dari transformasi Sarinah yang juga melibatkan renovasi gedung Sarinah," ujar Sugiarta saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Sugiarta menjelaskan Gedung Sarinah akan dimodifikasi sesuai rencana yang digulirkan sejak tahun lalu. Gedung Sarinah akan ditransformasi menjadi penghubung atau hub Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri kretaif Indonesia.
"Kita kan akan menjadi hub bisnis UMKM dan industri kreatif Indonesia. Itu misi utamanya. Ada McDonald's, KFC, Gokana, Masterpiece, The Atjeh Connection, Gora, dan gerai-gerai perbankan yang ada di sana sementara waktu kita harapkan untuk tutup," katanya.
Sebagai informasi, Sarinah merupakan department store modern pertama yang ada Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, yang dibangun pada tahun 1962 dan beroperasi tahun 1966. Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam home industri kreatif.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan banyak hal yang harus dibenahi oleh Sarinah. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.
“Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," jelas Erick.
Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa mengatakan, beberapa tenant lain yang juga ditutup setelah McDonald's yakni Gokana Ramen & Teppan, dan KFC. Untuk waktunya sendiri, terang dia akan mengikuti kebijakan dari setiap tenant masing-masing.
"Oh semua tenant yang ada di Sarinah kalau sudah mulai pekerjaan (renovasi) karena disitu tenantnya bermacam-macam. Karena ini bagian dari transformasi Sarinah yang juga melibatkan renovasi gedung Sarinah," ujar Sugiarta saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Minggu (10/5/2020).
Sugiarta menjelaskan Gedung Sarinah akan dimodifikasi sesuai rencana yang digulirkan sejak tahun lalu. Gedung Sarinah akan ditransformasi menjadi penghubung atau hub Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan industri kretaif Indonesia.
"Kita kan akan menjadi hub bisnis UMKM dan industri kreatif Indonesia. Itu misi utamanya. Ada McDonald's, KFC, Gokana, Masterpiece, The Atjeh Connection, Gora, dan gerai-gerai perbankan yang ada di sana sementara waktu kita harapkan untuk tutup," katanya.
Sebagai informasi, Sarinah merupakan department store modern pertama yang ada Indonesia, bahkan di Asia Tenggara, yang dibangun pada tahun 1962 dan beroperasi tahun 1966. Nama Sarinah diabadikan dari nama pengasuh setia proklamator RI Bung Karno yang memiliki bakat menyulam dan mewakili berjuta rakyat Indonesia yang terampil dalam home industri kreatif.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan banyak hal yang harus dibenahi oleh Sarinah. Pembaharuan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing, namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.
“Sarinah sebuah project yang diciptakan Pak Soekarno yang luar biasa. Sarinah hari ini harus ada Sarinah ke depan. Karena itu Pak Jokowi sendiri bersama saya mendiskusikan bagaimana supaya konsep ritel ini lebih friendly kepada Indonesia, artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," jelas Erick.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda