Surplus Neraca Dagang Belum Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi
Selasa, 17 November 2020 - 09:08 WIB
"Ini kabar baiknya ada pemulihan ekspor yang lebih cepat, meskipun tetap perlu dicermati bahwa surplus masih disebabkan impor yang menurun cukup dalam karena aktivitas di dalam negeri belum pulih. Kita berharap ada perbaikan kualitas surplus perdagangan pada akhir tahun tersisa," ucap dia.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka ekspor pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD14,39 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 3,09% jika dibandingkan September 2020. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan sebesar 3,29%% (yoy). Sebab, angka ekspor pada Oktober 2019 mencapai USD14,88miliar.
Turunnya angka ekspor disebabkan turunnya angka ekspor migas, meskipun pada ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 3,54% dibandingkan September 2020. Adapun ekspor migas mencatatkan penurunan sebesar 5,94% dari USD670 juta menjadi USD630 juta (month to month). Sementara untuk ekspor migas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan sebesar 26,89% dari USD860 juta menjadi USD630 juta.
Untuk ekspor nonmigas, jika dibandingkan bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 3,54% dari USD13,29 miliar menjadi USD13,76 miliar (month to month). Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan 1,84% dari USD14,02 miliar menjadi USD13,76 miliar. "Kalau kita lihat perkembangan bulan ke bulan, ekspor menunjukkan tren bulan ini meningkat dibandingkan September. Jadi, ada kecenderungan meningkat jika dibandingkan September, Agustus, dan beberapa bulan lalu," ujarnya. (Lihat videonya: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Sementara itu, angka impor pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD10,78 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,79% dibandingkan September 2020 (month to month) yang mencapai USD11,57 miliar. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka impor justru turun lebih tajam, yakni sebesar 26,93% (yoy). Sebab, pada Oktober 2019 angka impor Indonesia mencapai USD14,76 miliar. (Kunthi Fahmar Sandy/Rina Anggraeni)
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka ekspor pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD14,39 miliar. Angka tersebut mengalami kenaikan 3,09% jika dibandingkan September 2020. Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan sebesar 3,29%% (yoy). Sebab, angka ekspor pada Oktober 2019 mencapai USD14,88miliar.
Turunnya angka ekspor disebabkan turunnya angka ekspor migas, meskipun pada ekspor nonmigas mengalami peningkatan sebesar 3,54% dibandingkan September 2020. Adapun ekspor migas mencatatkan penurunan sebesar 5,94% dari USD670 juta menjadi USD630 juta (month to month). Sementara untuk ekspor migas jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu juga mengalami penurunan sebesar 26,89% dari USD860 juta menjadi USD630 juta.
Untuk ekspor nonmigas, jika dibandingkan bulan sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 3,54% dari USD13,29 miliar menjadi USD13,76 miliar (month to month). Sementara jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu justru mengalami penurunan 1,84% dari USD14,02 miliar menjadi USD13,76 miliar. "Kalau kita lihat perkembangan bulan ke bulan, ekspor menunjukkan tren bulan ini meningkat dibandingkan September. Jadi, ada kecenderungan meningkat jika dibandingkan September, Agustus, dan beberapa bulan lalu," ujarnya. (Lihat videonya: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)
Sementara itu, angka impor pada Oktober 2020 tercatat sebesar USD10,78 miliar. Angka ini mengalami penurunan sebesar 6,79% dibandingkan September 2020 (month to month) yang mencapai USD11,57 miliar. Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka impor justru turun lebih tajam, yakni sebesar 26,93% (yoy). Sebab, pada Oktober 2019 angka impor Indonesia mencapai USD14,76 miliar. (Kunthi Fahmar Sandy/Rina Anggraeni)
(ysw)
tulis komentar anda