Jaringan Transmisi 150 kV Pondok Indah-Tangsel Rampung, PLN Bisa Raup Rp721 Juta per Hari
Selasa, 17 November 2020 - 11:16 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) mencatat pembangunan jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Pondok Indah Incomer dan Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Pondok Indah II Cirendeu Incomer rampung dibangun. Dengan demikian, jaringan transmisi siap beroperasi.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, GIS 150 kV Pondok Indah II/Cirendeu memiliki kapasitas sebesar 2x60 MVA. Ketersediaan kapasitas ini dapat dioptimalkan bagi kebutuhan listrik masyarakat serta industri setempat.
( )
Melalui pengoperasian infrastruktur ketenagalistrikan ini, PLN berpotensi memperoleh pendapatan sebesar Rp263 miliar per tahun atau Rp721 juta rupiah per hari.
Jaringan transmisi yang bernilai investasi sebesar Rp170 miliar ini disebut akan menyalurkan energi listrik melalui Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Pondok Indah dan Gardu Induk (GI) 150 kV Gandul.
Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan GIS ini, pasokan listrik segera dinikmati masyarakat dan pelaku industri di Jakarta, khusus wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
"PLN menyambut baik pertumbuhan pesat ekonomi dan industri di wilayah Tangerang Selatan melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan," ujar Ratnasari melalui siaran pers, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
( )
Tercatat sejumlah industri retail dan properti seperti Pertokoan South City, Apartemen Green Lake View, Baileys Lagoon, Apartemen Izzara, Sima Office, The Spring Residences, Altera Residence, Tokyoland di Tangsel.
Manajemen perseroan menilai dengan bertambahnya jaringan transmisi tersebut, maka mampu memenuhi kebutuhan industri dengan potensi kebutuhan listrik sebesar 24,1 Mega Volt Ampere (MVA). "Hal ini sesuai dengan kebutuhan pasokan listrik yang terus meningkat di Tangerang Selatan," kata dia.
(Lihat juga grafis: Aliansi Apple dan Google Bersatu Bangun Teknologi 6G )
Tak hanya itu, pengoperasian jaringan transmisi kali ini juga dilengkapi dengan kegiatan penyelamatan lingkungan penataan taman di area pembangunan. PLN berharap kegiatan ini dapat berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, GIS 150 kV Pondok Indah II/Cirendeu memiliki kapasitas sebesar 2x60 MVA. Ketersediaan kapasitas ini dapat dioptimalkan bagi kebutuhan listrik masyarakat serta industri setempat.
( )
Melalui pengoperasian infrastruktur ketenagalistrikan ini, PLN berpotensi memperoleh pendapatan sebesar Rp263 miliar per tahun atau Rp721 juta rupiah per hari.
Jaringan transmisi yang bernilai investasi sebesar Rp170 miliar ini disebut akan menyalurkan energi listrik melalui Gas Insulated Switchgear (GIS) 150 kV Pondok Indah dan Gardu Induk (GI) 150 kV Gandul.
Dengan beroperasinya jaringan transmisi dan GIS ini, pasokan listrik segera dinikmati masyarakat dan pelaku industri di Jakarta, khusus wilayah Tangerang Selatan (Tangsel).
"PLN menyambut baik pertumbuhan pesat ekonomi dan industri di wilayah Tangerang Selatan melalui penyediaan infrastruktur kelistrikan," ujar Ratnasari melalui siaran pers, Jakarta, Selasa (17/11/2020).
( )
Tercatat sejumlah industri retail dan properti seperti Pertokoan South City, Apartemen Green Lake View, Baileys Lagoon, Apartemen Izzara, Sima Office, The Spring Residences, Altera Residence, Tokyoland di Tangsel.
Manajemen perseroan menilai dengan bertambahnya jaringan transmisi tersebut, maka mampu memenuhi kebutuhan industri dengan potensi kebutuhan listrik sebesar 24,1 Mega Volt Ampere (MVA). "Hal ini sesuai dengan kebutuhan pasokan listrik yang terus meningkat di Tangerang Selatan," kata dia.
(Lihat juga grafis: Aliansi Apple dan Google Bersatu Bangun Teknologi 6G )
Tak hanya itu, pengoperasian jaringan transmisi kali ini juga dilengkapi dengan kegiatan penyelamatan lingkungan penataan taman di area pembangunan. PLN berharap kegiatan ini dapat berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
(ind)
tulis komentar anda