Bank Sentral Diramal Tahan Suku Bunga, Ini Alasannya

Kamis, 19 November 2020 - 09:15 WIB
Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan alias BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) di level 4%. Ekonom Indef, Bhima Yudistira mengatakan, faktor yang akan mendorong bank sentral menahan bunga acuan diantaranya penguatan nilai tukar rupiah akibat terpilihnya Joe Biden dalam Pilpres Amerika Serikat (AS).

Faktor lainnya adalah perkembangan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna yang cukup menggerakan sentimen positif di pasar keuangan.

"Dalam kondisi ini BI lebih mementingkan stabilitas nilai tukar rupiah tanpa melakukan perubahan bunga acuan," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

( )



Bhima melanjutkan, hal lainnya yang harus diperhatikan oleh Bank Indonesia adalah transmisi bunga acuan BI ke penurunan suku bunga kredit yang masih berjalan lambat.

Jadi, kata dia, BI juga disarankan tidak hanya melihat kurs dan inflasi, tapi bagaimana agar bunga kredit bisa lebih murah bagi dunia usaha. "Di poin ini penurunan bunga acuan tetap dibutuhkan," katanya.

Dihubungi terpisah, Ekonom Core Piter Abdullah mengatakan, inflasi yang rendah dan nilai tukar Rupiah stabil membuat BI akan tetap menahan suku bunga.

( )

"BI perlu memberikan waktu kepada perbankan untuk merespon terlebih dahulu suku bunga acuan yang sudah turun sepanjang tahun ini," jelasnya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More