Jokowi Ingin APEC Kembali ke 'Khitah' Tahun 1994
Jum'at, 20 November 2020 - 22:16 WIB
JAKARTA - Dalam KTT APEC 2020 malam ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan bahwa ini saatnya bagi APEC untuk membangun kembali komitmen sekuat yang dilakukan pada tahun 1994 di Bogor dalam merajut visi APEC pasca-2020.
"Saya secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun di masa lalu cenderung melemah dua tahun lalu, karena KTT APEC tidak dapat mencapai kesepakatan apa pun," ujar Jokowi yang dikutip oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam video virtual di Jakarta, Jumat (20/11/2020). ( Baca juga:Pasukan Elit TNI Melintas di Petamburan, Pengamat: Bisa Saja Diperintah )
Oleh karena itu, Jokowi menyambut baik bahwa di KTT kali ini dapat menyepakati sebuah hasil pertemuan. Selain itu Jokowi juga menyampaikan bahwa ekonomi APEC mengalami kontraksi PDB hingga 2,7% dan 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian secara bersamaan.
Jokowi menilai bahwa APEC harus membalikkan keadaan ini. Terkait ini, Jokowi kemudian menyampaikan tiga pandanga. Pertama mengenai pentingnya kembali merajut visi APEC pasca-2020 untuk menjadi momentum untuk mempertebal strategi keras guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Kedua, saya menekankan pentingnya reaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC, dan saya berharap di 2021 akan terjadi pertumbuhan positif," tambahnya. ( Baca juga:Regulasi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Keluar Akhir November 2020 )
Upaya ini, kata Jokowi, harus didorong mulai dari sekarang. Misalnya perjalanan bisnis esensial harus didorong, termasuk melalui optimalisasi APEC business travel card, tentunya dengan protokol kesehatan yang kuat dan penerapan disiplin.
"Lalu rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat. Dan yang ketiga, saya menekankan sebagai penutup, bahwa tidak ada pilihan lain bagi APEC selain untuk bekerja sama sebagaimana yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994," tegasnya.
"Saya secara jujur mengatakan bahwa fondasi kebersamaan yang telah dibangun di masa lalu cenderung melemah dua tahun lalu, karena KTT APEC tidak dapat mencapai kesepakatan apa pun," ujar Jokowi yang dikutip oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam video virtual di Jakarta, Jumat (20/11/2020). ( Baca juga:Pasukan Elit TNI Melintas di Petamburan, Pengamat: Bisa Saja Diperintah )
Oleh karena itu, Jokowi menyambut baik bahwa di KTT kali ini dapat menyepakati sebuah hasil pertemuan. Selain itu Jokowi juga menyampaikan bahwa ekonomi APEC mengalami kontraksi PDB hingga 2,7% dan 74 juta penduduk kehilangan mata pencaharian secara bersamaan.
Jokowi menilai bahwa APEC harus membalikkan keadaan ini. Terkait ini, Jokowi kemudian menyampaikan tiga pandanga. Pertama mengenai pentingnya kembali merajut visi APEC pasca-2020 untuk menjadi momentum untuk mempertebal strategi keras guna mewujudkan kerja sama yang saling menguntungkan.
"Kedua, saya menekankan pentingnya reaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC, dan saya berharap di 2021 akan terjadi pertumbuhan positif," tambahnya. ( Baca juga:Regulasi Perpanjangan Restrukturisasi Kredit Keluar Akhir November 2020 )
Upaya ini, kata Jokowi, harus didorong mulai dari sekarang. Misalnya perjalanan bisnis esensial harus didorong, termasuk melalui optimalisasi APEC business travel card, tentunya dengan protokol kesehatan yang kuat dan penerapan disiplin.
"Lalu rantai pasok konektivitas dan digitalisasi ekonomi juga harus diperkuat. Dan yang ketiga, saya menekankan sebagai penutup, bahwa tidak ada pilihan lain bagi APEC selain untuk bekerja sama sebagaimana yang telah dilakukan di Bogor pada tahun 1994," tegasnya.
(uka)
tulis komentar anda