Simak! 5 Strategi Mendorong Pasar Modal Syariah
Senin, 30 November 2020 - 11:00 WIB
JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) terus melakukan berbagai upaya dalam pengembangan pasar modal syariah (PMS) di Indonesia. Setidaknya terdapat lima arah pengembangan pasar modal syariah dalam Roadmap PMS 2020-2024.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, strategi pengembangan pasar modal syariah yang dilakukan BEI pada prinsipnya mendukung strategi pengembangan pasar modal syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Untuk menjadi industri pasar modal syariah yang berkontribusi signifikan dalam ekosistem ekonomi dan keuangan nasional yang tertuang dalam Roadmap PMS 2020-2024," ujar Inarno dalam Webinar Syariah Series KAFEGAMA 2020, Senin (30/11/2020).
Adapun lima arah pengembangan pasar modal syariah dalam Roadmap PMS tersebut diimplementasikan oleh BEI dalam bentuk; Pertama, program literasi dan inklusi PMS untuk memperkuat basis investor syariah ritel; Kedua, program pengembangan efek dan instrumen syariah untuk memperluas bauran produk PMS;
Ketiga, program pengembangan infrastruktur PMS untuk memperkuat layanan dan landasan hukum/fatwa PMS; Keempat, program penguatan sinergi dengan para stakeholder PMS; dan Kelima, pemanfaatan teknologi untuk pendidikan investasi syariah.
"Kami optimis pasar modal syariah dapat berkembang lebih baik dan unggul di kancah global seiring potensi yang sangat besar serta diikuti serangkaian implementasi, strategi dan langkah taktis pemerintah, OJK, SRO dan seluruh stakeholder pasar modal syariah," ucap Inarno.
Dia juga menyebut, Indonesia memiliki potensi pengembangan pasar modal syariah dengan potensi-potensi yang ada. Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia hal ini harus dapat mendorong pasar modal syariah di dalam negeri.
"Kalau kita lihat total kontribusi total aset terhadap PDB, total aset pasar modal syariah 2019 itu adalah 29 persen, kapitalisasi saham syariah 2019 terhadap PDB kontribusinya sebesar 24 persen. Saya yakin kontribusi tersebut terhadap PDB kedepannya saya yakin akan jauh meningkat secara gradual," tuturnya.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, strategi pengembangan pasar modal syariah yang dilakukan BEI pada prinsipnya mendukung strategi pengembangan pasar modal syariah dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Untuk menjadi industri pasar modal syariah yang berkontribusi signifikan dalam ekosistem ekonomi dan keuangan nasional yang tertuang dalam Roadmap PMS 2020-2024," ujar Inarno dalam Webinar Syariah Series KAFEGAMA 2020, Senin (30/11/2020).
Adapun lima arah pengembangan pasar modal syariah dalam Roadmap PMS tersebut diimplementasikan oleh BEI dalam bentuk; Pertama, program literasi dan inklusi PMS untuk memperkuat basis investor syariah ritel; Kedua, program pengembangan efek dan instrumen syariah untuk memperluas bauran produk PMS;
Ketiga, program pengembangan infrastruktur PMS untuk memperkuat layanan dan landasan hukum/fatwa PMS; Keempat, program penguatan sinergi dengan para stakeholder PMS; dan Kelima, pemanfaatan teknologi untuk pendidikan investasi syariah.
"Kami optimis pasar modal syariah dapat berkembang lebih baik dan unggul di kancah global seiring potensi yang sangat besar serta diikuti serangkaian implementasi, strategi dan langkah taktis pemerintah, OJK, SRO dan seluruh stakeholder pasar modal syariah," ucap Inarno.
Baca Juga
Dia juga menyebut, Indonesia memiliki potensi pengembangan pasar modal syariah dengan potensi-potensi yang ada. Sebagai salah satu negara muslim terbesar di dunia hal ini harus dapat mendorong pasar modal syariah di dalam negeri.
"Kalau kita lihat total kontribusi total aset terhadap PDB, total aset pasar modal syariah 2019 itu adalah 29 persen, kapitalisasi saham syariah 2019 terhadap PDB kontribusinya sebesar 24 persen. Saya yakin kontribusi tersebut terhadap PDB kedepannya saya yakin akan jauh meningkat secara gradual," tuturnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda