November Inflasi 0,28%, Daya Beli Masyarakat Mulai Pulih?
Selasa, 01 Desember 2020 - 11:58 WIB
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira menilai inflasi sebesar 0,28% ini belum bisa dikatakan terjadi kenaikan daya beli yang signifikan. Hal ini dikarenakan komponen inflasi inti masih rendah yakni 0.06% per november, naik tipis dari oktober lalu yakni 0.04%.
"Sementara pendorong utama inflasi disumbang oleh barang bergejolak atau bahan pangan sebesar 1.31% disusul komponen inflasi sektor kesehatan 0.32%," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Kata dia, bisa disimpulkan faktor berkurangnya pasokan pangan akibat curah hujan dan masuknya musim tanam berpengaruh terhadap stabilitas harga pangan. " Jadi berpengaruh pada stabilitas harga pangan," tandasnya
Saat ini, Dari 90 kota IHK, inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15% dan terendah terjadi di Bima sebesar 0,01%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari minus 0,22% dan terendah terjadi di Meulaboh , Palopo minus 0,01%
"Sementara pendorong utama inflasi disumbang oleh barang bergejolak atau bahan pangan sebesar 1.31% disusul komponen inflasi sektor kesehatan 0.32%," kata Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Kata dia, bisa disimpulkan faktor berkurangnya pasokan pangan akibat curah hujan dan masuknya musim tanam berpengaruh terhadap stabilitas harga pangan. " Jadi berpengaruh pada stabilitas harga pangan," tandasnya
Saat ini, Dari 90 kota IHK, inflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 1,15% dan terendah terjadi di Bima sebesar 0,01%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari minus 0,22% dan terendah terjadi di Meulaboh , Palopo minus 0,01%
(nng)
tulis komentar anda