BobaTime Ajak Milenial Bisnis Minuman yang Kebal Pandemi
Kamis, 03 Desember 2020 - 23:29 WIB
Ryan menjelaskan ada beberapa model kerja sama yang ditawarkan, salah satunya adalah sistem kemitraan bagi hasil, yakni pemilik brand dan investor bekerja sama membangun usaha sebuah gerai The BOBATIME Indonesia.
Selain itu, ada juga kemitraan pasif, di mana seluruh kegiatan operasional, manajemen dan kebijakan dipegang sepenuhnya oleh pihak manajemen The BOBATIME Indonesia. Peran serta investor dalam sistem ini lebih kepada bertanggung jawab dalam pengadaan tempat, renovasi besar, sampai dengan memenuhi standar kebutuhan outlet.
"Sementara, dari segi modal, setiap daerah memiliki perbedaan. Yang pasti, kerja sama kemitraan ini berdasarkan asas saling memperkuat, saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling berkesinambungan," lanjut dia.
Beberapa syarat pun diberikan The BOBATIME Indonesia untuk calon mitra yang siap membuka gerai baru, mulai dari lokasi hingga kondisi daerah yang seperti apa. Mereka mengaku tak sembarangan asal membuka gerai, sehingga mereka hanya memberikan beberapa slot kemitraan di setiap daerahnya atau slot terbatas disesuaikan dengan demografi wilayah. ( Baca juga:Dituding Terkait Penangkapan Edhy Prabowo, Ngabalin Laporkan Mantan Staf KSP )
Di tengah pandemi ini, Ryan paham dengan kendala yang bakal dialami calon mitra. Tetapi, dia optimistis, bisnis boba bakal tetap merebak dan membuat mitra bisa meraup untung besar, terlebih pasar bisnis ini sangat luas di Tanah Air.
Ryan pun berjanji bakal terus membantu memberikan inovasi baru dan promosi menarik dalam bisnis boba di tengah pandemi, sehingga mitranya tak usah khawatir. Mereka bisa tetap stabil mengembangkan bisnis, sambil menunggu kondisi krisis akibat virus corona membaik.
Hal itu sudah sesuai dengan visi The BOBATIME Indonesia yang menjadi pelopor brand lokal, didukung persebaran gerai yang terus bertumbuh, demi mewujudkan misi menjajalkan minuman boba dengan rasa dan kualitas yang disukai dan mudah diingat milenial.
Selain itu, ada juga kemitraan pasif, di mana seluruh kegiatan operasional, manajemen dan kebijakan dipegang sepenuhnya oleh pihak manajemen The BOBATIME Indonesia. Peran serta investor dalam sistem ini lebih kepada bertanggung jawab dalam pengadaan tempat, renovasi besar, sampai dengan memenuhi standar kebutuhan outlet.
"Sementara, dari segi modal, setiap daerah memiliki perbedaan. Yang pasti, kerja sama kemitraan ini berdasarkan asas saling memperkuat, saling menguntungkan, saling membutuhkan dan saling berkesinambungan," lanjut dia.
Beberapa syarat pun diberikan The BOBATIME Indonesia untuk calon mitra yang siap membuka gerai baru, mulai dari lokasi hingga kondisi daerah yang seperti apa. Mereka mengaku tak sembarangan asal membuka gerai, sehingga mereka hanya memberikan beberapa slot kemitraan di setiap daerahnya atau slot terbatas disesuaikan dengan demografi wilayah. ( Baca juga:Dituding Terkait Penangkapan Edhy Prabowo, Ngabalin Laporkan Mantan Staf KSP )
Di tengah pandemi ini, Ryan paham dengan kendala yang bakal dialami calon mitra. Tetapi, dia optimistis, bisnis boba bakal tetap merebak dan membuat mitra bisa meraup untung besar, terlebih pasar bisnis ini sangat luas di Tanah Air.
Ryan pun berjanji bakal terus membantu memberikan inovasi baru dan promosi menarik dalam bisnis boba di tengah pandemi, sehingga mitranya tak usah khawatir. Mereka bisa tetap stabil mengembangkan bisnis, sambil menunggu kondisi krisis akibat virus corona membaik.
Hal itu sudah sesuai dengan visi The BOBATIME Indonesia yang menjadi pelopor brand lokal, didukung persebaran gerai yang terus bertumbuh, demi mewujudkan misi menjajalkan minuman boba dengan rasa dan kualitas yang disukai dan mudah diingat milenial.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda