SDGs Itu Mudah, Contohnya Minta Anak Murid Bawa Air Minum Pakai Tumbler
Sabtu, 05 Desember 2020 - 23:09 WIB
Disepakati pula dalam konferensi bahwa pembentukan SDGs harus berorientasi pada tindakan, ringkas dan mudah dikomunikasikan, serta dapat diaplikasikan secara universal oleh berbagai negara dengan mempertimbangkan kapasitas, tingkat pembangunan, serta menghormati kebijakan dan prioritas setiap negara.
(Baca Juga: Investasi Rp3.461 Triliun Dibutuhkan RI untuk Pengurangan Emisi )
Pada 19 Juli 2014, Grup Kerja Terbuka (Open Working Group, OWG) PBB meneruskan usulan SDGs kepada Majelis Umum PBB. Usulan tersebut terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang menjangkau isu-isu pembangunan berkelanjutan secara luas.
Pada 5 Desember 2014, Majelis Umum PBB menerima usulan OWG sebagai dasar untuk membentuk agenda pasca-MDGs. Negosiasi dengan pemerintah berbagai negara dimulai pada Januari 2015 dan berakhir pada Agustus 2015. Setelah negosiasi, usulan diadopsi ke dalam UN Sustainable Development Summit pada 25 – 27 September 2015 yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.
Para Anggota atau Peserta SDGs Media Compact Indonesia adalah institusi media di Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan jumlah berita yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Media yang terlibat dapat mengakses informasi langsung yang ada di Sekretariat SDGs Indonesia dengan berkoordinasi dengan Komunikasi Publik Spesialis SDGs Indonesia.
Duta SDGs Alissa Wahid mengungkapkan, saat ini memang masih ditemui tantangan terkait SDGs di masyarakat. Hal ini karena bahasa yang digunakan dirasa terlalu sulit. "Padahal SDGs itu mudah, contohnya ada di sebuah sekolah yang meminta ke anak muridnya 'ayo besok bawa air minum pakai tumbler ya' padahal itu sudah SDGs dengan bahasa yang sangat mudah," jelasnya.
(Baca Juga: Investasi Rp3.461 Triliun Dibutuhkan RI untuk Pengurangan Emisi )
Pada 19 Juli 2014, Grup Kerja Terbuka (Open Working Group, OWG) PBB meneruskan usulan SDGs kepada Majelis Umum PBB. Usulan tersebut terdiri atas 17 tujuan dan 169 target yang menjangkau isu-isu pembangunan berkelanjutan secara luas.
Pada 5 Desember 2014, Majelis Umum PBB menerima usulan OWG sebagai dasar untuk membentuk agenda pasca-MDGs. Negosiasi dengan pemerintah berbagai negara dimulai pada Januari 2015 dan berakhir pada Agustus 2015. Setelah negosiasi, usulan diadopsi ke dalam UN Sustainable Development Summit pada 25 – 27 September 2015 yang diselenggarakan di New York, Amerika Serikat.
Para Anggota atau Peserta SDGs Media Compact Indonesia adalah institusi media di Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan jumlah berita yang berkaitan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Media yang terlibat dapat mengakses informasi langsung yang ada di Sekretariat SDGs Indonesia dengan berkoordinasi dengan Komunikasi Publik Spesialis SDGs Indonesia.
Duta SDGs Alissa Wahid mengungkapkan, saat ini memang masih ditemui tantangan terkait SDGs di masyarakat. Hal ini karena bahasa yang digunakan dirasa terlalu sulit. "Padahal SDGs itu mudah, contohnya ada di sebuah sekolah yang meminta ke anak muridnya 'ayo besok bawa air minum pakai tumbler ya' padahal itu sudah SDGs dengan bahasa yang sangat mudah," jelasnya.
(akr)
tulis komentar anda