Dampingi Jokowi Lepas Ekspor, Wamendag: ke Depan Akan Terus Meningkat
Minggu, 06 Desember 2020 - 23:50 WIB
Wamendag juga menyampaikan apresiasi kepada para pelaku usaha yang tidak pesimis meski dalam masa pandemi. Menurutnya, pandemi memang memberikan tantangan yang cukup berat, tetapi terbukti bahwa dalam konteks ekspor banyak pengusaha yang justru meningkat volume ekspornya.
"Terbukti bahwa banyak pengusaha justru mendapatkan peningkatan pesanan, bahkan sampai mereka harus mengantre kontainer peti kemas dan juga pelayaran. Jadi, semoga ini menjadi sinyal positif perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dan ekspor menjadi pendorongnya," tuturnya.
(Baca Juga: Mantap! 54 UKM Terlibat Ekspor Senilai Rp178,15 Miliar)
Di bagian lain, Jerry mengungkapkan bahwa Kemendag telah berhasil menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan. Antara lain Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement. Selain itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perpanjangan fasilitas GSP juga merupakan pencapaian diplomasi dagang tahun ini.
Implementasi dari berbagai perjanjian perdagangan itu menurutnya juga menunjukkan tren yang sangat positif, yang ditunjukkan dengan utilisasi Surat Keterangan Asal (SKA) yang meningkat tajam. Pada konteks Indonesia-Chile CEPA misalnya, peningkatan utilisasi SKA mencapai lebih dari 160% dan volume perdagangan juga meningkat tajam menjadi USD 53,3 juta per Juli 2020.
"Jadi saya sangat optimis bahwa di tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia akan terus meningkat, bukan hanya di pasar-pasar tradisional tetapi juga menjangkau pasar-pasar non-tradisional dan negara-negara baru," pungkasnya.
"Terbukti bahwa banyak pengusaha justru mendapatkan peningkatan pesanan, bahkan sampai mereka harus mengantre kontainer peti kemas dan juga pelayaran. Jadi, semoga ini menjadi sinyal positif perekonomian Indonesia bisa segera bangkit dan ekspor menjadi pendorongnya," tuturnya.
(Baca Juga: Mantap! 54 UKM Terlibat Ekspor Senilai Rp178,15 Miliar)
Di bagian lain, Jerry mengungkapkan bahwa Kemendag telah berhasil menyelesaikan banyak perjanjian perdagangan. Antara lain Indonesia-Australia CEPA dan ASEAN-Hong Kong Free Trade Agreement. Selain itu, penandatangan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dan perpanjangan fasilitas GSP juga merupakan pencapaian diplomasi dagang tahun ini.
Implementasi dari berbagai perjanjian perdagangan itu menurutnya juga menunjukkan tren yang sangat positif, yang ditunjukkan dengan utilisasi Surat Keterangan Asal (SKA) yang meningkat tajam. Pada konteks Indonesia-Chile CEPA misalnya, peningkatan utilisasi SKA mencapai lebih dari 160% dan volume perdagangan juga meningkat tajam menjadi USD 53,3 juta per Juli 2020.
"Jadi saya sangat optimis bahwa di tahun-tahun mendatang ekspor Indonesia akan terus meningkat, bukan hanya di pasar-pasar tradisional tetapi juga menjangkau pasar-pasar non-tradisional dan negara-negara baru," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda