BEI Luncurkan IDX30 Futures Demi Gairahkan Pasar Derivatif

Senin, 07 Desember 2020 - 15:17 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Dalam rangka menyediakan alternatif produk investasi dan sarana lindung nilai bagi investor , hari ini PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan soft launching dua produk derivatif, yaitu IDX30 Futures (kontrak berjangka indeks efek IDX30) dan Government Basket Bond Futures (kontrak berjangka sekumpulan surat utang negara). Soft launching ini diadakan seiring dengan pemberlakuan Peraturan Perdagangan Bursa Nomor II-E tentang Perdagangan Kontrak Berjangka.

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan, produk IDX30 Futures dan Government Basket Bond Futures merupakan produk derivatif yang dapat digunakan sebagai sarana lindung nilai bagi investor.

"IDX30 Futures menggunakan underlying Indeks IDX30 sehingga dapat digunakan oleh investor untuk melakukan lindung nilai atas perdagangan ETF. Reksa dana yang menggunakan underlying Indeks IDX30, termasuk lindung nilai atas saham konstituen Indeks IDX30," ujar Laksono dalam video conference, Senin (7/12/2020). ( Baca juga:Masuk Zona Hijau, IHSG Dibuka Menguat 1,33 Persen ke Level 5.887 )



Selain digunakan sebagai sarana lindung nilai, IDX30 Futures juga dapat digunakan sebagai alternatif investasi bagi advanced investor untuk sarana profit management, baik saat keadaan pasar sedang bullish maupun bearish.

"Kontrak berjangka sejatinya akan menjadi alternatif investasi yang preferable bagi investor, karena membutuhkan modal yang relatif kecil dibandingkan dengan berinvestasi pada instrumen lainnya. Modal yang dibutuhkan hanya sebesar marjin yang dipersyaratkan oleh perusahaan efek," kata dia.

Indeks IDX30 merupakan indeks yang bertujuan untuk mengejar risk dan return menyerupai indeks harga saham gabungan (IHSG). Kapitalisasi pasar konstituen dari IDX30 mewakili lebih dari 50% kapitalisasi pasar dari IHSG. Indeks IDX30 juga merupakan indeks BEI yang paling banyak digunakan sebagai underlying dari produk reksa dana indeks, maupun ETF dengan jumlah 19 produk dan nilai aktiva bersih sebesar Rp8,7 triliun pada Oktober 2020.

Laksono menjelaskan, BEI sebelumnya telah menerbitkan produk kontrak berjangka, yaitu LQ45 Futures yang perdagangannya masih harus ditingkatkan keaktifannya. Oleh karena itu, peluncuran IDX30 Futures dilakukan bersamaan dengan beberapa penyesuaian peraturan serta kebijakan OJK dan BEI agar perdagangan di pasar derivatif BEI menjadi lebih aktif. ( Baca juga:Ini Identitas 4 Anggota FPI yang Ditembak Mati Polisi )

“Peluncuran IDX30 Futures ini masih dalam tahapan soft launching dan dimaksudkan untuk mulai membangun aktivitas perdagangan kontrak berjangka yang sebelumnya belum aktif,” ujar Laksono.

Sebelumnya, sudah terdapat produk kontrak berjangka di bursa, yaitu LQ45 Futures dan 8 perusahaan efek yang telah mendapat izin bursa untuk memperdagangkan kontrak berjangka di BEI.

“Tantangan utama bursa dalam tahapan soft launching ini adalah membangun pasar yang belum terbentuk. Mulai dari menambah jumlah investor kontrak berjangka yang jumlahnya masih sangat minim, hingga membangun kapasitas anggota bursa yang masih kurang pengalaman di pasar derivatif,” tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More