Bos BI Melihat Secuil Harapan Perbaikan Ekonomi di Kuartal IV/2020
Selasa, 08 Desember 2020 - 05:32 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV/2020 masih ada harapan untuk kembali ke jalur positif. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, hal ini seiring dengan sejumlah indikator yang mulai menunjukkan perbaikan.
Meskipun, indikator positif itu masih sangat kecil. "Kami memandang proses pemulihan ekonomi tengah berlangsung, InsyaAllah pada triwulan IV ini pertumbuhan ekonomi akan positif meski masih sangat kecil," ujar Perry dalam video virtual.
(Baca Juga: Sudah Ada Vaksin, BI Yakini Ekonomi Sembuh Pelan-pelan )
Kata dia, pertumbuhan yang mulai positif ini terlihat dari tingkat inflasi pada tahun ini akan berada pada kisaran yang rendah. Serta, rupiah yang stabil dan cenderung menguat dan stabilitas eksternal terjaga dengan surplus neraca pembayaran dan defisit transaksi berjalan tahun ini.
"Karena surplus neraca pembayaran di bawah 1,5% PDB, tahun depan sekitar 1,5% PDB," jelasnya.
Hal senada disampaikan Asisten Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menilai, yang paling signifikan mendorong pemulihan ekonomi adalah upaya pemerintah menjaga sisi permintaan dan supply melalui kebijakan fiskal.
“Ini merupakan modal besar untuk menjaga ataupun mem-boost pertumbuhan ekonomi kita,” katanya.
(Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba, Airlangga: Kedatangan Ini Momentum Awal Pelaksanaan Vaksinasi )
Apalagi, daya saing Indonesia dari ekspor-impor masih cukup baik. Hal ini utamanya didukung oleh negara yang saat ini recoverynya cukup cepat, seperti Tiongkok dan AS.
“Jadi kita punya eksternal demand, kemudian juga di domestik ada pemerintah yang menjaga. Dengan demikian kita harapkan konsumsi akan pulih,” tandasnya.
Meskipun, indikator positif itu masih sangat kecil. "Kami memandang proses pemulihan ekonomi tengah berlangsung, InsyaAllah pada triwulan IV ini pertumbuhan ekonomi akan positif meski masih sangat kecil," ujar Perry dalam video virtual.
(Baca Juga: Sudah Ada Vaksin, BI Yakini Ekonomi Sembuh Pelan-pelan )
Kata dia, pertumbuhan yang mulai positif ini terlihat dari tingkat inflasi pada tahun ini akan berada pada kisaran yang rendah. Serta, rupiah yang stabil dan cenderung menguat dan stabilitas eksternal terjaga dengan surplus neraca pembayaran dan defisit transaksi berjalan tahun ini.
"Karena surplus neraca pembayaran di bawah 1,5% PDB, tahun depan sekitar 1,5% PDB," jelasnya.
Hal senada disampaikan Asisten Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman menilai, yang paling signifikan mendorong pemulihan ekonomi adalah upaya pemerintah menjaga sisi permintaan dan supply melalui kebijakan fiskal.
“Ini merupakan modal besar untuk menjaga ataupun mem-boost pertumbuhan ekonomi kita,” katanya.
(Baca Juga: 1,2 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tiba, Airlangga: Kedatangan Ini Momentum Awal Pelaksanaan Vaksinasi )
Apalagi, daya saing Indonesia dari ekspor-impor masih cukup baik. Hal ini utamanya didukung oleh negara yang saat ini recoverynya cukup cepat, seperti Tiongkok dan AS.
“Jadi kita punya eksternal demand, kemudian juga di domestik ada pemerintah yang menjaga. Dengan demikian kita harapkan konsumsi akan pulih,” tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda