Relokasi Akibat Pandemi, Kemenperin Incar Investasi Manufaktur Global
Selasa, 08 Desember 2020 - 16:10 WIB
(Baca Juga: Setelah Dilindungi dan Harga Gas Turun, Saatnya Geber Industri Keramik)
Selain itu, peningkatan investasi pada sektor industri manufaktur selama ini telah membawa dampak yang luas dan positif bagi perekonomian, salah satunya adalah bertambahnya penyerapan tenaga kerja. Kemenperin mencatat, pada Januari-September 2020, realisasi investasi sektor industri senilai Rp201,9 triliun atau meningkat 37% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Dari peningkatan investasi di sektor industri, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 17,48 juta orang per Agustus 2020, atau berkontribusi 13,61% dari total tenaga kerja nasional," sebut Dody.
Adapaun lima besar investasi sektor industri hingga September 2020, disumbangkan oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp69,79 triliun, kemudian diikuti industri makanan (Rp40,53 triliun), industri kimia dan farmasi (Rp35,63 triliun), industri kendaraan bermotor dan alat transportasi (Rp8,87 triliun), serta industri mineral nonlogam (Rp8,66 triliun).
Selain itu, peningkatan investasi pada sektor industri manufaktur selama ini telah membawa dampak yang luas dan positif bagi perekonomian, salah satunya adalah bertambahnya penyerapan tenaga kerja. Kemenperin mencatat, pada Januari-September 2020, realisasi investasi sektor industri senilai Rp201,9 triliun atau meningkat 37% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
"Dari peningkatan investasi di sektor industri, terjadi penyerapan tenaga kerja sebanyak 17,48 juta orang per Agustus 2020, atau berkontribusi 13,61% dari total tenaga kerja nasional," sebut Dody.
Adapaun lima besar investasi sektor industri hingga September 2020, disumbangkan oleh industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp69,79 triliun, kemudian diikuti industri makanan (Rp40,53 triliun), industri kimia dan farmasi (Rp35,63 triliun), industri kendaraan bermotor dan alat transportasi (Rp8,87 triliun), serta industri mineral nonlogam (Rp8,66 triliun).
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda